Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JAUH di pelosok Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tersembunyi di balik hutan Sambor, Desa Nggalak, Kecamatan Reo Barat, tersembul lukisan alam yang membuat hati tertambat.
Tengku Siwa. Begitulah orang Sambor menyebut nama tempat ini. Tengku dalam bahasa Manggarai berarti jurang. Sedangkan Siwa merupakan nama leluhur mereka.
Dikisahkan, Siwa merupakan pria tampan dan baik budi, sehingga disukai gadis-gadis cantik. Saudara-saudaranya cemburu sehingga berusaha menyingkirkan Siwa. Suatu hari, ia diminta memanjat pinang yang tumbuh di tepi jurang. Siwa yang dikenal penurut itu segera memanjat. Namun pohon yang ternyata telah dipotong separuhnya itu tumbang seketika. Siwa terperosok bersama pohon pinang ke dalam jurang.
"Sejak saat itu, tempat ini diberi nama Tengku Siwa," terang Kepala Desa Nggalak, Konradus Dain, saat ditemui Media Indonesia, Sabtu (29/5). Meski tewas, riwayat Siwa tidak tamat begitu saja. Rupanya ketampanan dan budi baiknya telah menjelma dalam kebaikan semesta yang menyuguhkan panorama alam nan indah. Lanskap alam Tengku Siwa terbentuk dari kanvas raksasa berupa tebing batu setinggi 80 meter dan lebar mencapai 40 meter.
Terlukis lumut hijau tebal bersama tumbuhan rambat. Beberapa aliran air membentuk garis-garis panjang disertai buih-buih yang pecah di setiap lekukan batu, menuruni tebing, lalu tertampung dalam kolam luas. Pada musim hujan, volume air sangat tinggi sehingga alirannya merata di dinding tebing. Sedangkan pada musim kemarau, air hanya tersisa pada beberapa bagian. Namun tetap memancarkan keindahan yang tak kalah unik karena lumut-lumut hijau kekuning-kuningan terlihat semakin jelas.
Di kaki air terjun, bagian tepi kolam, terdapat tempat tongkrongan yang luas. Terbentuk dari onggokan batu-batu besar. Kita bisa bercengkerama sambil merasakan sensasi butiran air yang menyapu kulit. Di atas batu ini, kita bisa berfoto dengan latar tebing berlumut dan kemilau air dalam terpaan sinar mentari. Kita juga bisa memilih sudut lain untuk mengabadikan keindahan tempat ini.
Nyatakan dengan gambar terbaik bahwa kita merupakan orang yang sangat beruntung karena berhasil menemukan 'surga tersembunyi' di tanah Nuca Lale ini. Ya, disebut 'surga tersembunyi' karena hanya para petualang ulung yang bisa menikmatinya.
Setelah puas menjajal sudut-sudut pengambilan gambar, kolam dengan permukaan berwarna hijau toska seluas 5 x 10 meter di kaki air terjun siap memanjakan tubuh. Pengunjung yang pandai berenang segeralah meloncat lalu rasakan sensasi kesegaran yang luar biasa sambil menikmati gemericik air dan suara burung endemik Flores yang bersahut-sahutan. Saatnya menghilangkan lelah, hapus penat, dan lepaskan semua beban dengan berendam sambil berenang sesuka hati.
"Ini salah satu tempat wisata alam yang luar biasa indahnya. Bisa dilihat, saya kira gambar-gambar yang dihasilkan sangat fotogenik, Instagramable, karena memang tempatnya memiliki view yang luar biasa. Di sana juga ada kolam tempat untuk mandi. Setelah capai trekking, keringat-keringat, istirahat sebentar, lalu cebur ke dalam. Wow, ini surganya wisata alam," puji Ino Jemadu, salah seorang pengunjung.
Menikmati pemandangan yang indah, kadang membutuhkan usaha ekstra. Demikian halnya ketika menikmati surga wisata Tengku Siwa. Kita akan menyusuri jalan sepanjang 40 kilometer dengan waktu tempuh hingga dua jam berkendara dari Reo, kota kecil di pesisir utara Kabupaten Manggarai.
Separuh waktu yang tersedia dihabiskan untuk berjibaku dengan medan yang cukup menantang, sebab sebagian besar kondisi jalan provinsi hingga jalan kabupaten pada ruas Kedindi-Kajong-Sambor memang sudah lama rusak. Roda kendaraan harus terseok-seok, bahkan kadang kandas di antara bebatuan pelapis jalan yang tergerus erosi.
Kondisi itu memang menantang, tetapi tak bakal membuat patah semangat. Justru semangat bertualang semakin menyala-nyala sebab di ujung lelahnya perjalanan, ada suguhan yang membuat segala perjuangan terbayar lunas. "Pemandangannya luar biasa. Airnya juga sangat bersih dan udaranya sangat segar. Namun satu hal penting yang menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah setempat yaitu berkaitan dengan akses menuju tempat ini. Tadi saya datang dari Reo, menghabiskan waktu satu jam 45 menit. Dengan akses yang luar biasa sulit," tutur Igen Padur, salah seorang pengunjung.
"PR penting yang harus dipikirkan oleh pemerintah setempat yaitu membangun infrastruktur jalan supaya wisatawan tidak terlalu sulit untuk mengakses tempat ini. Karena memang tempat ini sangat layak untuk dipromosikan kepada para wisatawan yang mencintai ekologi," lanjutnya. Oh ya, sebagai objek wisata yang baru hits, pemerintah setempat sedang berupaya untuk memudahkan akses bagi para pengunjung.
Menurut Kades Konradus, Pemerintah Desa Nggalak menganggarkan dana desa untuk membuka jalan baru dengan tetap menyisakan jalur trekking di sepanjang hutan Sambor. Pihaknya juga terus berupaya agar Pemkab Manggarai dan Pemprov NTT bisa memperbaiki jalan raya yang menjadi kewenangan masing-masing. "Saya selaku Pemerintah Desa Nggalak berupaya untuk menempatkan (menganggarkan) di APBDes. Tahun ini disetujui sehingga penggusuran (jalan baru) mulai akhir bulan Juni yang akan datang. Mudah-mudahan juga pemerintah daerah bisa melihat, bisa membantu kami dalam rangka mengembangkan pariwisata ini," papar Konradus.
Jika pemerintah bertugas menyiapkan fasilitas, pengunjung mesti menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Jangan lupa untuk berinteraksi dengan warga sekitar karena kearifan lokal merekalah, bentangan alam Sambor tetap lestari. Setelah pulang, pamer gambar-gambar terbaikmu melalui media sosial. Dijamin, kisah tentang Tengku Siwa bakal membuat iri teman-temanmu. Jika petualang ulung dan pecandu keindahan alam, mereka pasti memburu tempat ini. (OL-14)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
SEBANYAK 60 sesepuh Lamaholot menemui mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen (Purn) Johni Asadoma untuk memberikan dukungan maju di Pilgub NTT.
Bagi para pencinta alam wisata-wisata ini sangat cocok dan rekomendasi. Bahkan beberapa diantaranya di tempat wisata tersebut bisa bermalam dengan mendirikan tenda.
Di Bandung sendiri terdapat banyak destinasi wisata alam yang cocok untuk kalian kunjungi saat liburan bersama keluarga, teman bahkan pasangan.
Di Kampoeng Heritage Kajoetangan, warga bergotong royong mempercantik rumah agar sesuai konsep.
Salah satunya ada di wilayah Sukabumi yang memiliki beragam destinasi wisata alam. Wilayah Kabupaten Sukabumi sendiri sebagian besar adalah deatinasi wisata, mulai dari pantai hingga gunung.
Jumlah wisatawan nusantara tahun lalu tercatat 750 juta orang, jauh di bawah target 1,2 miliar orang/pergerakan.
Desa Wisata Pandanrejo di Purworejo menawarkan beragam atraksi alam bagi wisatawan, yang berkunjung ke Kawasan Perbukitan Menoreh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved