Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

ReJO: Pembantaian di Poso oleh MIT Perbuatan Biadab

Mediandonesia.com
21/5/2021 07:34
ReJO: Pembantaian di Poso oleh MIT Perbuatan Biadab
Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal MS(dok.Rejo)

KETUA umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal MS menilai, pembantaian yang dilakukan kelompok  Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berafiliasi dengan ISIS di Pegunungan Pohu, Desa Klimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2021) adalah perbuatan biadab dan tidak berprikemanusiaan.

Kadar biadabnya, lanjut Darmzial, mirip dengan kekejian Israel yang membantai warga Palestina. Oleh karena itu, kita jangan sampai lengah dan mengabaikan kejadian dalam negeri serta over reaktif terhadap konflik Israel-Palestina.

"Sejatinya, soal pembantaian di Poso ini juga harus menjadi perhatian utama kita," ujar Darmizal dalam keterangannya, kemarin.

Sebagaimana diberitakan, perbuatan yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berafiliasi dengan ISIS ini mengakibatkan korban jiwa tewas sebanyak empat orang. Keempat jenazah ditemukan dalam keadaan kepala terpenggal.

Menurut Darmizal, alih-alih merasakan duka sebagai sesama anak bangsa, peristiwa pembantaian di Poso ini sangat sepi dari perhatian. Disisi lain banyak warga negara, politisi bahkan pemerintah berlomba-lomba bersuara dan mengulurkan bantuan untuk peristiwa yang sangat jauh terjadi di Palestina.

“Kejadian di Poso tersebut sangat mengerikan. Ini adalah tragedi kemanusiaan. Dimana empat warga yang tidak bersalah dipenggal kepalanya oleh kelompok teroris MIT. Namun nyaris tidak ada perhatian dari sesama anak bangsa. Bahkan suara untuk mengecam MIT juga tidak terdengar," ungkap Darmizal.

Darmizal prihatin, tindakan keji di Poso sepi perhatian. Padahal, perbuatan tersebut melukai rasa kemanusiaan juga.

“LIhatlah di negeri sendiri, peristiwa yang sangat keji terjadi, tidak ada yang menyerukan perlawanan terhadap MIT. Tidak ada yang menggalang dana untuk keluarga korban pembantaian. Rasa empati sudah hilang," jelasnya.

Pria asal Sumatera Barat ini meyakini pemerintah dan aparat terkait seperti polisi dan BNPT segera mengambil sikap tegas terhadap krisis kemanusiaan di Poso. Perbuatan semena-mena dan keji tak bisa dibiarkan dalam kondisi apapun. Presiden Jokowi pasti sangat geram terhadap peristiwa ini sebagaimana geramnya Presiden terhadap peristiwa yang terjadi di Israel dan Palestina.

“Saya sangat bersepakat bahwa pelanggaran HAM di Palestina harus dihentikan dan Palestina hidup merdeka di tanah mereka. Namun, tentu akan lebih lebih tepat, jika kita bereskan dulu urusan dalam negeri. Jangan sampai warga negara sendiri dibantai dengan keji dan tidak mendapat perhatian, tetapi justru memberikan bantuan kepada pihak lain yang sangat jauh," ujar Darmizal. (OL-13)

Baca Juga: Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal Tutup Usia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya