Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA cabai semakin pedas di beberapa daerah di Jawa Tengah, ibu rumah tangga dan usaha warung makan semakin kelimpungan karena harga mencapai Rp110-120 ribu per kilogram.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (10/3), pemilik usaha warung makan maupun ibu rumah tangga di beberapa daerah di Jawa Tengah kelimpungan, salah satu kebutuhan yakni cabai semakin terasa karena tidak hanya rasanya yang pedas tetapi juga harganya.
Harga cabai di pasar tradisional melonjak tajam mencapai 100% dari biasanya. Cabai rawit merah yang biasa dikenal dengan nama cabai setan harga melonjak dari Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp110-120 ribu per kilogram.
Pun di sentra pasar pertanian dan perkebunan seperti Kabupaten Semarang, Pemalang, Demak dan daerah lain, harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Di Pasar Jepara 1, Kabupaten Jepara, harga cabai setan mencapai Rp110 ribu per kilogram. Hal ini terjadi karena ketersediaan barang yang ada berkurang hingga 50% dari sebelumnya.
Seorang pedagang di Pasar Jepara, Kusni, 50, mengatakan harga cabai rawit merah melonjak karena stok berkurang hingga 50% dari biasanya sejak dua pekan ini, tetapi kebutuhan cabai jenis ini cukup besar karena banyak digunakan oleh warung makan maupun ibu rumah tangga.
Baca juga: Harga Cabai di Mataram, NTB Tembus Rp110 Ribu Per Kilogram
Melambungnya, harga cabai juga terjadi di pasar tradisional di Kota Salatiga sejak sepekan ini dari sebelumnya Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp85 ribu per kilogram dan kini melonjak mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Melonjaknya harga cabai ini terjadi karena pasokan dari beberapa daerah pertanian seperti Getasan, Bandungan, Sumowono dan lainnya berkurang akibat belum ada panen.
"Cabai jenis lain masih stabil antara Rp38-45 ribu per kilogram," kata Rukmini, 44, pedagang di pasar Tingkir, Kota Salatiga.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji mengatakan pemantauan terhadap berbagai barang dan kebutuhan warga terus dilakukan.
"Jika ada kenaikan melebihi kewajaran akan kami lakukan operasi pasar," ungkap Kusumo.
Sementara itu beberapa pemilik warung makan di daerah itu berupaya mengantisipasi dengan menggunakan jenis cabai lebih murah, namun diakui bagi penggemar rasa pedas terasa kurang.
"Ya mau bagaimana lagi, terpaksa mengurangi penggunaan cabai setan dan mengganti dengan jenis lain," tutur Maryatun, 35, pemilik warung makan di ruas jalan Semarang-Solo.(OL-5)
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
Tim SAR masih mencari 7 anak buah kapal (ABK) yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Jepara.
Tinggi rendahnya suatu elektabilitas dipengaruhi beberapa komponen, sesuai dengan teori preferensi politik yang menaunginya.
AKIBAT rem blong bus berpenumpang pelajar yang akan berwisata terguling di pinggi jalan Jepara Bangsri, Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved