Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Harga Cabai di Mataram, NTB Tembus Rp110  Ribu Per Kilogram

Mediaindonesia.com
10/3/2021 14:14
Harga Cabai di Mataram, NTB Tembus Rp110  Ribu Per Kilogram
Pedagang membungkus cabai rawit yang dijualnya di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram, NTB.(ANTARA FOTO/Ahmad Subaid)

HARGA cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terus mengalami kenaikan. Sampai Rabu (10/3), harga cabai Rp110 ribu per kilogram dari Rp90 ribu  per kilogram pada Sabtu (6/3).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Amran M Amin di Mataram, Rabu (10/3), mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini masih dipicu oleh rendahnya persediaan.

 “Kenaikan harga cabai kembali terjadi sejak awal pekan ini. Pekan lalu harga cabai hanya berkisar antara Rp85 ribu hinga Rp90 ribu per kilogram,”; katanya.

 Menurut Amran,  persediaan komoditas cabai yang berkurang saat ini disebabkan terjadinya perubahan cuaca. Hujan yang sering terjadi menyebabkan produksi komoditas pertanian cepat membusuk.

 “Sementara Kota Mataram buka bukan sebagai daerah penghasil cabai, sehingga kita tidak bisa melakukan pengendalian,”  katanya.

 Namun demikian, lanjut Amran, Pemkot Mataram sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk berupaya menekan kenaikan salah satu kebutuhan pokok tersebut.

 Dari hasil koordinasi dengan Pemprov NTB, katanya, pihak provinsi sudah merencanakan untuk mendatangkan produksi cabai dari luar daerah, tapi kenaikan harga cabai terjadi secara nasional sehingga kebijakan tersebut belum bisa dilakukan.

 “Selain itu, minimnya persediaan cabai saat ini dipengaruhi oleh lahan pertanian yang mulai berkurang. Informasi yang kita diterima, banyak lahan pertanian cabai khususnya di Lombok Timur beralih ke tanaman padi,” katanya.

 Sementara itu Kamisah salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Dasan Agung, mengeluhkan kenaikan harga cabai yang terus menerus terjadi. Hal itu menyulitkannya untuk mengecernya kembali dalam ukuran yang lebih kecil.

 “Biasanya masyarakat, membeli cabai hanya untuk memenuhi kebutuhanya dalam sehari. Semoga pemerintah segera mendapat solusi untuk harga cabai di pasar,” katanya. (Ant/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya