Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INTENSITAS hujan yang tinggi sejak beberapa hari memicu terjadinya tanah bergerak. Sebanyak 122 rumah berada di Dusun Ciateg, Desa Setiawaras, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya rusak akibat tanah bergerak. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Sebagian warga masih mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengatakan hujan deras beberapa hari ini menyebabkan pergerakan tanah. Banyak rumah rusak dan ada tiga rumah dalam kondisi bahaya. Petugas memberi garis polisi terhadap tiga rumah yang temboknya retak-retak di Kecamatan Cibalong.
"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Cibalong terus meluas hingga menyebabkan 122 rumah rusak. Ada tiga rumah dalam kondisi bahaya terpaksa pemiliknya mengungsi ke kerabatnya. Ketiga rumah sudah dipasang garis polisi. Namun, BPBD masih tetap menunggu hasil kajian dari PVMBG," kata Nuraedidin, Senin (1/3).
Ia menambahkan petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana dan relawan siaga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan karena hujan deras masih terus terjadi.
"Berbagai bencana longsor, banjir, pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) juga sejak beberapa hari ini telah mengkaji lokasi tersebut tetapi hasilnya belum ada. Pergerakan tanah sekarang masih terjadi hingga beberapa rumah dirobohkan," ujarnya.
Kepala Desa Setiawaras, Asep Gusnawan membenarkan adanya pergerakan tanah di Kecamatan Cibalong yang menyebabkan 122 rumah mengalami kerusakan pada dinding tembok retak hingga lantai terbelah. Dan ada beberapa rumah terpaksa dikosongkan karena rumah mereka kondisinya berbahaya.
baca juga: Ratusan Rumah Rusak Dampak Gempa di Halmahera Selatan
"Warga yang rumahnya mengalami kerusakan pada dinding tembok sudah melakukan upaya dengan memperbaiki retakan dan menutup hingga memperbaiki saluran air dengan tanah agar tidak semakin meluas. Untuk tiga rumah terpaksa dipasang garis polisi karena kondisinya sudah mengalami kerusakan. Kategorinya parah dikhawatirkan ambruk," paparnya. (OL-3)
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Sebelum ditemukan di bawah pohon dalam kondisi meninggalnya Iis Aisah meninggalkan rumah selama tiga bulan tanpa ijin keluarganya karena bersangkutan selama ini mengalami gangguan mental
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
Ketum PGI sempat bertemu dengan Ketua BPBD Amson Padolo, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, sejumlah keluarga korban yang sedang menunggu seluruh proses.
SEBANYAK 47 rumah yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akan dirobohkan.
Tanah bergerak yang berujung longsornya bukit setinggi 35 meter terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (3/3) petang.
HUJAN deras yang terus menerus terjadi memicu pergerakan tanah di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng)
HUJAN deras yang terus menerus terjadi memicu pergerakan tanah di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Dua peralatan EWS yang masih aktif berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Talaga dan Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved