Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEORANG warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengabadikan fenomena alam unik berupa gumpalan awan membentuk tulisan atau lafadz Allah pada Jumat (12/2) pagi hingga akhirnya viral.
Kejadian itu disaksikan langsung oleh Ratu Asih Sriwedari. Dia pun antusias melihat penampakan awan aneh itu selama beberapa menit di rumahnya Kampung Gunung Putri, RT 01 RW 10, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang kemudian membagikannya di media sosial.
"Di tanggal cantik 12022021 dan di hari yang mulia, Jumat, Allahu akbar. Semoga Allah selalu melindungi dan menjauhkan dari segala macam marabahaya.
Dan selalu memberkahi serta meridhoi setiap gerak langkah kami..aamiin," demikian kutipan Ratu di media sosial Instagramnya.
Saat dikonfirmasi, Ratu mengaku, penampakan awan unik itu terjadi sekitar jam 06.45 WIB. Ratu merasa takjub melihat pemandangan tersebut, apalagi baginya ini pertama kalinya ia melihat awan berbentuk lafadz Allah.
"Adik ipar tadi yang memotret kebetulan dia yang sedang memegang ponsel.Saya harap dengan munculnya fenomena itu menjadi pertanda baik, apalagi saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19," ujarnya.
Mengenai fenomena tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mengungkapkan jika gumpalan awan yang terjadi pada Jumat pagi tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi.
"Itu fenomena biasa, namanya awan arcus lenticularis. Awan Arcus sering muncul," ungkap Teguh.
Dia menjelaskan, awan arcus lenticularis biasanya bakal muncul saat kondisi langit sedang cerah. "Iya (kalau langitnya cerah). Jadi awan arcus ini memang sering muncul dengan bentuk yang aneh dan unik," jelasnya. (OL-13)
Baca Juga: Pemrov Janjikan Renovasi Rumah Rusak akibat Bencana di Brebes
Penyebab air berwarna hitam itu berasal dari tempat budi daya cacing di Sungai Cedok, Desa Cikidang.
Sebanyak 92.399 wisatawan mengisi libur sekolah ke sejumlah destinasi selama periode 8-14 Juli 2024.
Berdasarkan kronologi kejadian, truk datang dari arah Dago Bandung hendak menuju ke Lembang. Saat melintas di jalur tanjakan ekstrem dan berkelok, truk tidak kuat melaju hingga terguling
Penyebab keracunan dari hidangan hajatan yang digelar pada Rabu (19/6) lalu itu dipicu bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (E.coli).
Selama semester pertama 2024 Desa Lembang sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga sebesar Rp300 juta dari target Rp521 juta.
Ungkapan warga itu merupakan puncak keresahan mereka terhadap pemerintah yang belum juga memperbaiki jalan rusak selama bertahun-tahun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved