Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SABAN tahun, Kota Palembang memiliki agenda rutin yakni menggelar Cap Go Meh yang dipusatkan di Pulau Kemaro, Palembang. Namun, karena masih tingginya angka kasus Covid-19 di Palembang membuat agenda wisata tahunan bagi daerah itu pun harus ditiadakan.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani mengatakan, saat ini penyebaran Covid-19 masih masif di Kota Palembang. Untuk itu, adanya kebijakan dari Yayasan Toa Pekong agar meniadakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro disetujui Pemkot Palembang.Sebab selama ini Yayasan Toa Pekong lah yang bertanggungjawab.
"Kami menyetujui kebijakan itu, dan memang ini harus didukung karena memang sudah seharusnya ditiadakan karena memicu keramaian," ujar Isnaini, Jumat (5/2).
Jika sesuai jadwal, perayaan Cap Go Meh bakal berlangsung pada 24-25 Februari 2021. Namun karena perayaan itu bisa mengundang kepadatan wisatawan yang datang ke Pulau Kemaro, keputusan yang dilakukan Yayasan Toa Pekong dinilai sudah tepat.
"Biasanya yang datang bisa 40 ribu orang di acara Cap Go Meh. Suasana lagi Covid-19 ini risikonya besar, sangat bagus kalau ditiadakan," kata dia.
Diketahui, Yayasan Toa Pekong telah mengeluarkan surat edaran terkait peniadaan tradisi setelah hari Imlek. Pihaknya menilai, kebijakan tersebut harus diambil karena Palembang yang berada di zona merah atau tingkat risiko penyebaran Covid-19 tinggi.
Menurut Pimpinan Yayasan Toa Pekong, Basuki, pihaknya mendukung program Pemerintah Kota untuk memutus penyebaran virus korona dan mencegah munculnya klaster baru Covid-19.
"Untuk mengurangi penyebaran virus, kami tidak mengadakan Cap Go Meh karena melihat kondisi masih pandemi Covid-19," terangnya.
Menurutnya, selaras dengan surat edaran yang mereka keluarkan maka Yayasan Toa Pekong juga tidak menyediakan jembatan penyeberangan dari PT ISM Bogasari ke Pulau Kemaro, maupun kapal tongkang dari tempat Ibadat Tridharma Hong Tiong Bio
atau dermaga Tangga Batu di 16 Ilir.
"Kalau Cap Go Meh kita biasa menyediakan jalur darat agar tidak perlu meyeberang lewat sungai menggunakan getek. Karena tidak ada Cap Go Meh, kami pun tidak menyambung jembatan ke Pulau Kemaro," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Bogor akan Gelar Perayaan Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh di Purwokerto syarat dengan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa yang menyatukan dua etnis berbeda di Indonesia.
CAP Go Meh adalah perayaan yang menghiasi kalender Tionghoa, perayaan ini tak hanya tentang ritual dan keseruan tetapi juga kekeluargaan dan makanan yang menghiasi indera penciuman.
Cap Go Meh adalah bagian dari rangkaian perayaan Imlek yang paling ditunggu masyarakat Tionghoa.
PT Creative Event Entertainment (CEE) mengundang semua orang untuk bergabung dalam perayaan etnis, warisan dan nilai-nilai bersama kita di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2).
Kebun Raya menghadirkan kegiatan Showcase Barongsai & Naga, dan Promo Kuliner Lontong Cap Gomeh yang ada di Resto Secret Garden dan Resto Raasaa.
Perayaan Tahun Baru Imlek ini, diharapkan mampu menjadi tonggak sejarah baru bagi generasi ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved