Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pelayaran di NTT Dihentikan Akibat Gelombang Tinggi

Palce Amalo
28/1/2021 19:14
Pelayaran di NTT Dihentikan Akibat Gelombang Tinggi
Nelayan yang tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi menambatkan perahu di tempat pelelangan ikan di Fatubesi, Kupang, NTT, Kamis (28/1).(MI/Palce Amalo )

PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (28/1) menghentikan sementara operasional kapal akibat gelombang tinggi dan angin kencang di perairan NTT.

Tinggi gelombang berkisar antara 2,5-3 meter dan berpotensi naik menjadi 4-6 meter hingga 31 Januari 2021. Sedangkan kecepatan angin mencapai 30 knot per jam dan berpotensi mencapai 40 knot per jam pada 31 Januari di perairan utara Flores.

"Semua rute pelayaran tidak beroperasi," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Hermin Welkis saat  dihubungi lewat telepon, Kamis (28/1).

Semua armada yang tidak berlayar sandar di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang, termasuk Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ile Labalekan yang dua hari sebelumnya tertahan di pelabuhan di Pulau yang sudah kembali ke Kupang.

Selain kapal penumpang, cuaca buruk juga berdampak terhadap operasional kapal nelayan. Ratusan kapal nelayan di Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang juga tidak melaut.

Sejumlah nelayan nekat berlayar sejak Rabu (27/1) malam, pulang tanpa membawa hasil tangkapan. "Tidak ada hasil karena gelombang sangat
tinggi, padahal sudah berlayar dari semalam," kata Nurdin, nelayan setempat.

Sesuai pantauan, perahu nelayan yang tidak melaut, berlabuh di kolam tempat pelelangan ikan (TPI) menunggu hingga cuaca kembali normal
sebelum kembali beroperasi.

Di tempat terpisah, Prakirawan Stasiun Maritim Tenau Kupang Dini Pertiwi mengingatkan tinggi gelombang di perairan akan terus bertambah mulai 28-31 Januari pukul 20.00 Wita.

Pada 29 Januari, tinggi gelombang diprediksi berkisar 4-6 meter di perairan utara Flores, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Pulau  Sumba dan Sabu.

"Tinggi gelombang 4-6 meter berisiko tinggi terhadap kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar," ujarnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya