Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA Kampung Balekambang RT 15/06 dan Kampung Suradita RT 18/08, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sudah mengosongkan rumah mereka. Pasalnya, retakan tanah yang menerjang kedua wilayah kampung itu terus melebar.
Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan perkembangan saat ini, rumah terdampak dan terancam di Kampung Balekambang yang berada di garis retakan sudah dikosongkan. Sebagian masyarakat sudah dievakuasi ke sekolah dan aula balai desa setempat.
"Ada 35 rumah yang terdampak pergerakan tanah," kata Daeng kepada Media Indonesia, Kamis (14/1).
Dari 35 unit rumah yang terdampak, sebanyak 23 unit kondisinya rusak ringan dan 12 unit rusak sedang. Selain itu, lanjutnya, terdapat 2 unit fasilitas pendidikan dan 2 unit masjid.
"Sebanyak 12 unit rumah permanen dan 23 unit rumah panggung," jelas Daeng.
Menurut Daeng, mayoritas bangunan tersebut kondisinya rusak. Terutama pada bagian lantai keramik dan dinding tembok.
"Kebanyakan mengalami keretakan," imbuhnya.
Baca juga: Ratusan Jiwa di Sukabumi Siap Direlokasi akibat Pergerakan Tanah
Jumlah warga yang mengungsi di dua kampung itu sebanyak 21 kepala keluarga atau 55 jiwa. Dari jumlah 55 jiwa itu, sebanyak 12 jiwa masuk kategori usia lanjut dan 8 jiwa masih balita.
"Kami sudah melakukan asesmen di lapangan, berkoordinasi dengan aparat pemerintahan desa dan kecamatan. Kita evakuasi warga yang terdampak untuk menghindari hal-hal tak diinginkan," tutur Daeng.
Pergerakan tanah di dua kampung itu terjadi pada Rabu (23/12). Retakannya terjadi setelah beberapa hari sebelumnya wilayah itu diguyur hujan deras.
"Akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan retakan tanah makin melebar karena terjadi resapan air," pungkasnya.(OL-5)
Pergerakan tanah di lokasi ini membuat 8 rumah rusak berat dan 52 rusak ringan serta 56 kepala keluarga terancam.
hujan deras yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan pergerakan tanah dan mengakibatkan 8 rumah rusak berat hingga puluhan terancam dan 220 rumah di Dusun Sukaratu mengalami kerusakan.
intensitas hujan tinggi yang terjadi selama ini agar masyarakat harus selalu waspada karena prakiran cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang tidak menantu
INTENSITAS hujan tinggi yang terjadi di berbagai daerah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan bencana tanah longsor, banjir, dan pergerakan tanah.
Dampak pergerakan tanah belum lama ini mengakibatkan sebanyak 25 bangunan rumah warga rusak
Sekarang hanya ada dua opsi yang bisa dilaksanakan, yakni relokasi ke lahan pemerintah daerah di Kampung Pasirsalam atau melakukan relokasi mandiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved