Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DI tengah pandemi covid-19 melanda dunia, warga Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat digegerkan dengan kejadian ratusan unggas yang mendadak mati. Setelah ditelusuri, ternyata matinya ratusan unggas karena terpapar flu burung. Untuk mencegah penularan, unggas yang telah mati kemudian dibakar lalu dikubur. Sementara unggas yang masih hidup telah dilakukan karantina
atau pengandangan selama 14 hari sampai waktu inkubasi virus selesai.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, Wiwin Apriyanti mengungkapkan fenomena kematian mendadak ratusan unggas itu terjadi sejak Jumat (30/11).
"Tapi kami baru mendapat laporan pada hari Selasa kemarin. Setelah pemeriksaan ke lapangan, unggas yang mati mendadak kebanyakan ayam kampung peliharaan warga. Jumlahnya mungkin seratus lebih, hampir satu RT," kata Wiwin, Jumat (4/12).
Ratusan unggas ayam yang mati itu kemudian diperiksa dengan rapid test dan swab kotoran ayam. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa kematian tersebut akibat virus flu burung H5N1.
"Hasil rapid test pada unggas ini 99 persen akurat. Selain rapid test, kita juga swab kotoran ayamnya," terang Wiwin.
Dia menerangkan, kasus kematian unggas ini merupakan kejadian yang kedua kalinya di tahun ini. Sebelumnya, kasus flu burung pernah terjadi di Kecamatan Cipendeuy pada bulan Februari lalu.
"Setelah dibakar dan dikuburkan, langsung kita disinfeksi, jadi kita pastikan steril. Sampai sekarang, populasi unggas di sana masih kita pantau," ujar Wiwin.
Dari hasil penelusuran, Wiwin menjelaskan, ayam di wilayah itu terpapar virus dari ayam yang baru dibeli seseorang dari luar daerah. Ayam itu diduga membawa virus lalu kemudian menularkan ke ayam lain di sekitarnya.
"Jadi ada warga yang membeli ayam dari luar kemudian disatukandangkan dengan ayam lainnya di sana," ungkapnya.
baca juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Riau Tembus 20 Ribu
Menurut Wiwin, flu burung yang menyerang unggas biasa terjadi saat pergantian musim seperti saat ini. Apabila tidak dicegah, bisa menurunkan daya tahan tubuh unggas dan bisa menyebabkan kematian.
"Flu burung sendiri memiliki ciri-ciri spesifik pada unggas, jengger unggas yang terpapar biasanya berwarna kebiru-biruan. Warga diminta segera melapor jika menemukan kasus kematian unggas dengan ciri-ciri seperti itu," jelasnya. (OL-3)
Perkelahian itu menyebabkan Mumuh mengalami luka di sekujur tubuhnya karena disabet senjata golok oleh salah satu pelaku
Partai besutan Prabowo Subianto itu resmi mengusung TB Ardi Januar alias Tebe sebagai kontestan di Pilkada serentak 2024.
Dalam proses olah TKP tersebut, petugas mengambil barang bukti di antaranya baju, sisa air, serta tulisan tangan.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
PENEMUAN dua kerangka manusia menggegerkan warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/7). Saat ditemukan kondisi kerangka hanya tinggal tulang-belulang.
Warga segera menolong kedua korban yang kondisinya parah. Sementara kendaraannya ringsek pada bagian depannya setelah menghantam tiang listrik. kendaraan itu melaju dari arah Cisarua
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved