Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUNUNGKIDUL dikenal dengan deretan pantai-pantainya nan indah. Pada musim libur panjang ini, pantai-pantai di Gunungkidul dipastikan akan menjadi salah satu tujuan wisatawan. Namun, jika Anda tidak terlalu suka dengan pantai yang terlalu ramai, Pantai Junwok di Kalurahan Jepitu, Girisubo, Gunungkidul, bisa menjadi pilihan. Pantai tersebut memiliki pemandangan yang indah, berpasir putih, dan berair bersih, dan cocok untuk camping.
Pantai ini belum terlalu dikenal wisatawan, seperti Baron, Kukup, Krakal, Pulangsawal, atapun Wediombo, sehingga pengunjung yang datang pun belum terlalu ramai. Sekira 500 meter jalan menuju Pantai Jungwok belum diaspal. Mobil pun akan kesulitan lewat jika harus berpapasan. Di balik keterbatasan tersebut, pantai yang lokasinya bejarak 75 kilometer dari Malioboro atau waktu tempuh sekitar 2 jam dari Malioboro memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata karena memiliki panorama indah, cerita sejarah, hingga cerita mistis.
Penamaan Jungwok sendiri memiliki beberapa versi. Menurut laman Pemerintah Desa Jepitu di https://www.jepitu-girisubo.desa.id/first/artikel/120-Pantai-Jungwok, Jungwok berasal dari peristiwa meletusnya Gunung Manjung pada sekira 400 juta tahun yang lalu. Akibat letusan gunung tersebut, 1/3 bagiannya patah menjadi pulau yang disebut sebagai Pulau Kalong, tak jauh dari Pantai Jungwok. Nama Jungwok berasal dari Jung (Gunung Manjung) dan Wok (Krowok yaitu bahasa Jawa dari patah).
Versi masyarakat setempat lain lagi. Ridwan,62 tahun, mengatakan nama Jung berasal dari nama kapal. Dari cerita turun termurun, daerah tersebut dulu pernah dijadikan tempat berlabuh kapal asing.
"Cerita turun-temurun, dulu pernah dijadikan tempat pendaratan kapal Belanda, tetapi tidak tahu kapan," terang Ridwan yang menjadi Ketua Pokdarwis Pantai Jungwok, Kamis (15/10).
Ia menceritakan, Pantai Jungwok dulunya tertutup. Orang bisa mencapai pantai tersebut lewat jalan setapak dari Pantai Wediombo. Baru pada 2012, akses jalan menuju pantai tersebut dibuka oleh warga sekitar. Pantai Jungwok resmi dibuka untuk pengunjung pada 2013, dan mendapatkan SK dari Dinas Pariwisata pada 2014.
Peningkatan akses jalan pun diperbaiki secara bertahap dengan adanya bantuan dari berbagai pihak. Dari awalnya jalan tanah berbatu, kini sebagian ada yang sudah dipadatkan dan sebagian sudah dicor.
Indah dan Mistis
Ridwan mengatakan, Pantai Jungwok memiliki dua daya tarik bagi wisatawan. Pertama, pantai tersebut memiliki pulau karang kecil di tengah-tengah. Keberadaan pulau karang tersebut mampu menahan gelombang laut sehingga gelombang yang sampai ke pantai tidak besar.
"Di sini, pantainya indah, bersih, dan airnya jernih," kata dia.
Jika dilihat sekilas, pulau kecil dengan batu karang seperti membentuk pintu gerbang. Selain itu, Pantai Jungwok juga memiliki cerita mistis bagi warga setempat. Di pantai tersebut, ada area yang diberi nama Pasar. Di tempat itu tumbuh pohon waru dan semak-semak yang tidak boleh dimasuki warga ataupun wisatawan sehingga dibuat tali pembatas.
"Warga mempercayai Pasar itu sebagai tempat berkumpulnya jin," jelas dia.
Ia menceritakan, wisatawan asal Klaten pun pernah melihat fenomena mistis di Pasar. Pada malam Jumat Legi 2017, ada tujuh orang wisatawan asal Klaten yang menginap di Pantai Jungwok. Mereka duduk-duduk di warungnya pada malam hari. Saat itu, ia melihat ada pentas wayang kulit di area Pasar.
"Pagi harinya, dia tanya, siapa ya dalangnya kok bagus sekali pentas wayang kulit semalam," kata dia.
Ridwan dan warga pun kebingungan dengan pertanyaan tersebut karena semalam tidak ada pentas wayang kulit di tempat tersebut.
Perbaikan Fasilitas
Ridwan berharap, Pemkab Gunungkidul dan Pemda DIY dapat membantu peningkatan fasilitas, sarana, dan prasarana di Pantai Jungwok, termasuk akses jalan. Dengan semakin ramainya pariwisata di Pantai Jungwok, kata dia, kesejahteraan masyarakat sekitar juga akan lebih baik. Lurah Jepitu, Sudarta mengakui Pantai Jungwok salah satu pariwisata andalan di Jepitu. Tidak hanya keindahan debur ombak dan pantai pasir putih, wisatawan juga bisa menikmati keindahan tebing-tebing di sekitar Pantai Jungwok.
Sudarta menyampaikan, kendala yang dihadapi dalam pengembangan Pantai Jungwok pihaknya kesulitan anggaran untuk peningkatan sarana, prasarana, dan fasilitas di Pantai Jungwok.
"Yang paling mendesak adalah akses jalankarena saat musim hujan jalanan sulit dilewati karena becek," kata dia.
baca juga: Kawasan Wisata di Konawe Kepulauan tanpa Dukungan Infrastruktur
Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Dwi Wahyu Budiyantoro menyampaikan, Pantai Jungwok merupakan potensi destinasi wisata luar biasa yang embrionya sudah dibangun oleh masyarakat setempat. Menurutnya pariwisata sebagai salah satu basis perekonomian di DIY harus didukung bersama-sama.
"Harapan kami, 2021 jadi kebangkitan recovery ekonomi dan pariwisata menjadi basisnya," kata Dwi saat kunjungan kerja dengan anggota Komisi B DPRD DIY yang lain. (OL-3)
Plataran Indonesia memperkuat posisinya dalam industri pariwisata nasional dengan meluncurkan Plataran Bandung sebagai destinasi unggulan untuk pasar MICE.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Langkah ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 menuju Agro-eco Cultural Tourism Jajar Gumregah.
Strategi komunikasi dan branding untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah seperti Banyumas, Jawa Tengah, menjadi isu krusial yang memerlukan tindakan konkret.
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Sebuah rumah di Dusun Mertelu, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terbakar pada Selasa (30/7) malam WIB.
Pemkab Gunungkidul sudah menetapkan status siaga bencana kekeringan pada 1 Juni dan akan berakhir 31 Agustus 2024. Pihaknya akan memantau situasi yang terjadi.
ENTAH apa yang merasuki hati seorang anak bernama Ngadimin berumur 41 tahun yang tega menghabisi Kasum, 73, ayah kandungnya sendiri di Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam Kebumen Jawa Tengah.
BPBD Kabupaten Gungungkidul selama Juni menyalurkan air bersih sebanyak 64 tangki kepada warga yang memerlukan terutama di Kapanewon Panggang dan Kapanewon Tepus.
SEBAGIAN wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kesulitan air bersih.
Peluncuran program Balai Ternak ini merupakan langkah penting sebagai upaya BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved