Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Pemeriksaan PCR Dekati Target WHO

Ferdian Ananda Majni
24/10/2020 02:00
Pemeriksaan PCR Dekati Target WHO
TEST COVID-19 INDONESIA DEKATI STANDAR WHO: Jurnalis mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 gratis yang digelar Pertamina( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

PEMERINTAH terus meningkatkan kapasitas dan jumlah pemeriksaan (testing) covid-19 agar mencapai target rekomendasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Rekomendasi tersebut ialah 1 banding 1.000 penduduk per minggu.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sebesar 267 juta jiwa, target WHO ialah pemeriksaan PCR covid-19 kepada 267 ribu orang per minggu.

"Perkembangan pemeriksaan covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di minggu ketiga Oktober ini, kita telah berhasil mencapai 82,51% dari target WHO. Kita harus mengapresiasi semua pihak, hanya dalam beberapa bulan sudah berhasil mendekati target WHO," kata Wiku dalam keterangan pers yang disampaikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10).

Sebelumnya pada Juni 2020 lalu, Indonesia hanya mampu mencapai pemeriksaan 16,86% dari target WHO. Prestasi ini, kata Wiku, akan terus ditingkatkan hingga mencapai target WHO. Meskipun diakuinya ada tantangan besar, yakni bagaimana agar terjadi pemerataan pemeriksaan (testing) covid-19 di tingkat daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Tantangan besar lain yang juga harus dihadapi ialah Indonesia yang berbentuk negara kepulauan dan menjadi karakteristik yang membedakan dengan negara-negara lain di dunia sehingga kendalanya dalam hal transportasi logistik pengiriman spesimen dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Kendala lainnya ialah distribusi alat-alat penunjang, seperti reagen, mesin PCR, dan alat habis pakai yang mempengaruhi kapasitas sebuah laboratorium dalam melakukan pemeriksaan covid-19.

"Mohon seluruh pemerintah daerah untuk segera berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan ataupun Satgas Covid-19 apabila membutuhkan bantuan dalam penanganan covid-19," pesan Wiku.

 

Optimistis

Pemerintah terus optimistis dalam upaya penanganan covid-19 di Tanah Air. Peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen dan perbanyak laboratorium untuk pengujian sampel di beberapa wilayah di Indonesia terus dilakukan.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan laboratorium untuk pengujian sampel spesimen tersebut telah mencapai 377 lab dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini. Penambahan lab tersebut diharapkan dapat mempercepat upaya tracing dan testing pasien covid-19 sehingga penanganan Covid-19 dapat lebih dioptimalkan.

"Dari standar yang ditetapkan WHO. Dan sekarang, sudah berada pada posisi, 82,51%. Sebuah angka yang harus akui, cukup membanggakan," jelas Doni dalam dialog bertajuk Keseimbangan Baru Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi yang dipandu oleh Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Suryopratomo, di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (22/10).

Menurut Doni, pencapaian tersebut juga sekaligus telah mencapai target dari apa yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni pemeriksaan 30 ribu orang per hari. "Alhamdulillah, target yang diberikan Presiden Jokowi telah kita lampaui hari ini," ujar Doni.

Pada kesempatan itu, Doni Monardo juga menunjukkan persentasi kasus covid-19 aktif di Tanah Air yang terus mengalami penurunan. Dalam satu bulan terakhir terjadi penurunan kasus aktif sebesar 6,79%. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya