Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BENCANA kekeringan yang melanda Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai mengkhawatirkan. Sejumlah warga di daerah itu mulai kelaparan dan bertahan hidup dengan terpaksa mengkonsumsi ubi hutan beracun. Seperti dialami oleh warga yang ada di dua dusun yakni dusun Ladubewa dan dusun Watuwa yang berada di Desa Done, Kecamatan Magepanda. Mereka terpaksa mengkonsumsi ubi hutan beracun akibat kekeringan dan gagal panen yang melanda desa itu.
Salah satu warga Dusun Ladubewa, Bernadeta Baro saat ditemui mediaindonesia.com, Kamis (10/9) mengatakan akibat kekeringan dan gagal panen dirinya bersama keluarga lainnya terpaksa mulai masuk hutan untuk mencari ubi beracun sejak bulan terakhir ini untuk dikonsumsi.
"Kami kehabisan beras. Seluruh tanaman yang kami tanam itu gagal panen akibat dari kekeringan. Jadi untuk bisa makan sehari-hari, setiap pagi kami harus pergi ke hutan untuk mencari ubi beracun. Ubi itu diolah menjadi makanan sebagai pengganti beras," papar Bernadeta.
Untuk bisa dikonsumsi, ubi tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan cara dipotong tipis -tipis. Kemudian singkong harus direndam dengan air garam selama satu malam untuk menetralkan racun ubi.
"Sesudah direndam dengan garam semalam, ubi itu dibersihkan lagi dan langsung dijemur. Jika sudah kering, barulah ubi itu diiris tipis-tipis, kemudian dimasak dengan cara dikukus dan kemudian kita konsumsi," tandas dia.
Hal yang sama juga disampaikan Sisilia Laju mengungkapkan sudah sebulan terakhir ini, ia dan puluhan warga lain di Kampung Ladobewa masuk ke hutan di pinggir kampung untuk mencari ubi tersebut. Menurutnya sudah puluhan tahun lamanya warga di dusun tersebut meninggalkan kebiasaan mencari ubi beracun itu. Namun baru tahun ini mereka kembali makan ubi beracun akibat kehabisan pangan karena kekeringan dan gagal panen.
"Ubi ini memang mengandung racun karena warga di sini mengetahui cara mengolahnya, sehingga bisa menghilangkan racunnya. Kami terpaksa olah ubi itu karena stok pangan kami sudah tipis. Kami makan ubi itu sebagai pengganti beras. Ubi yang kami ambil di hutan itu bisa untuk stok pangan selama seminggu," ujar Sisilia Laju.
Salah satu tokoh masyarakat Dusun Ladobewa, Kanisius Garu mengungkapkan sesuai pendataan yang dilakukan pihaknya, saat ini ada 25 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Ladobewa dan 2 KK di Dusun Watuwa mengkonsumsi ubi hutan beracun itu.
baca juga: Tembok Keraton Terbuka untuk Petani
Warga sampai masuk ke hutan untuk mencari ubi beracun itu dikarenakan kebiasaan orang tua zaman dahulu. Ketika mengalami rawan pangan, ubi di hutan adalah pangan cadangan. Pada musim tanam 2019, kebanyakan petani di wilayah RT 10 Dusun Ladobewa merupakan petani lahan kering yang menanam awal Januari. Namun di akhir Maret 2020 hujan telah berhenti.
"Akibat hujan berhenti ini, jagung dan padi yang sementara berbunga menjadi kering. Sampai akhir April mulai hujan lagi, padi dan jagung yang kering sudah gagal panen. Saya lihat persedian makanan berupa jagung dan beras di lumbung setiap rumah yang kami sebut kebo ini sudah menipis sekali. Terpaksa masuk hutan," kata Kanisius Guru. (OL-3)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
SEBANYAK 60 sesepuh Lamaholot menemui mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen (Purn) Johni Asadoma untuk memberikan dukungan maju di Pilgub NTT.
GUNUNG Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur mengalami enam kali Erupsi pada Selasa 9 Juli 2024. Akibat terbawa angin saat erupsi, abu vulkanik melanda 20 Desa di Kabupaten Sikka, NTT.
Seorang petani tewas setelah terseret banjir Sungai Ndewu di Desa Masebawa, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban bernama Antonius Wela, 62.
SEDIKITNYA tujuh desa di Kabupaten Flores Timur, dan dua desa di wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mulai terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
KAMPUS Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, NTT, mengizinkan pembayaran uang kuliah menggunakan hasil bumi dan hasil laut.
Dua anjing yang masih berkeliaran ditembak mati petugas saat eliminasi selektif hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved