Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jumlah Sapi di NTT 1,87 Juta Ekor, Kebutuhan Daging Aman

Palce
27/4/2020 22:45
Jumlah Sapi di NTT 1,87 Juta Ekor, Kebutuhan Daging Aman
Daging sapi di pasar tradisional Lhoksemauwe(ANTARA/RAHMAD)

Kebutuhan daging sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama Ramadan dan pandemi virus covid-19 aman. Pasalnya jumlah
sapi di daerah itu sampai akhir 2019 mencapai 1,87 juta ekor.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi  NTT untuk Penanganan Covid-19 Marius Jelamu mengatakan sejumlah negara eksportir sapi memberlakukan lockdown akibat pandemi korona.

"Bisa jadi daging sapi terlambat tiba di Indonesia, tetapi dengan populasi lebih dari satu juta ekor sapi di NTT, kebutuhan masyarakat terpenuhi," kata Marius di Kupang, Senin (27/4).

Sebagai 'provinsi ternak', saudagar di NTT juga rutin mengirim sapi ke sejumlah provinsi termasuk DKI Jakarta. Harga daging sapi di pasar juga tidak mengalami lonjakan di hari raya. Saat ini harga daging sapi di pasar tradisional stabil, yakni Rp90 ribu per kilogram.

Selain daging sapi, Marius mengatakan stok bahan kebutuhan lainnya juga aman. "Persediaan beras, jagung, bawang putih, bawang merah, telur, gula, minyak goreng, dan ayam aman," paparnya.

Baca juga: Bayi 1,9 Tahun di Maluku Positif Covid-19

Harga bahan kebutuhan pokok, kata Marius, juga masih normal. "Kecuali gula yang telah mencalai Rp19 ribu per kilogram di pasar tradisional dan Rp20 ribu per kilogram di kios," tukas Marius.

Menurutnya, seluruh pasar tradisional tetap beraktivitas seperti biasa. "Warga terus diingatkan untuk menjaga jarak aman, mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun di air
mengalir," jelasnya.

Selain itu, imbuh Marius, warga juga diminta tidak menciptakan kerumuman, dan tetap berada di rumah. "Karena kita tidak pernah tahu ketika ke luar rumah dan berpapasan dengan orang, apakah dia terinfeksi virus atau tidak," ungkapnya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTT Taufan Akib mengatakan saat ini stok beras di daerah itu mencapai 31.000 ton. "Ini cukup untuk kebutuhan selama enam bulan. Petani di sejumlah wilayah juga sedang memasuki panen raya, sehingga stok beras di masyarakat cukup," kata Taufan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya