Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEEKOR gajah ditemukan telah mati di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, pada hari ini. Kematian gajah itu diduga ulah perburuan liar untuk mengambil gadingnya.
Bangkai gajah yang telah terpisah antara kepala dan badan itu ditemukan di Seksi I, Rawabunder TNWK, Kamis (25/2).Berdasarkan pantauan, bagian kepala gajah dirusak untuk diambil dagingnya.
Gajah Taman Nasional Way Kambas (TNWK) diduga mati akibat perburuan liar, diduga pemburu mengambil gading gajah liar tersebut. Dasar dugaan binatang berbelalai itu korban perburuan yaitu kondisi kepala lepas dari badan.
Kapolsek Labuhanratu, AKP Salman Fitri, mengatakan berdasarkan keterangan dari kepala resort Rawabunder, Roden, gajah yang ditemukan tewas itu berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berumur 10 tahun. Kondisinya sudah mulai membusuk.
"Informasi dari tim polisi kehutanan diperkirakan hewan bertubuh besar dan berbelalai itu sudah mati sejak 7 hari lalu," jelas Salman.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional (kabagop) Polres Lampung Timur, Kompol Ujang Suprianto, saat di lokasi kejadian, Kamis (25/2), menegaskan akan melakukan koordinasi dengan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) untuk melakukan penyelidikan pelaku perburuan.
Di tempat terpisah, anggota Polhut TNWK, Adli, mengatakan jika hasil dari otopsi dokter gajah TNWK, gajah yang ditemukan tewas itu tidak memiliki penyakit sehingga tidak menutup kemungkinan binatang berbelali itu korban perburuan. "Saat kami temukan gading dan giginya sudah tidak ada, kata Adli. (Lampost/X-2)
Taman Nasional Way Kambas juga dapat menjadi alternatif bagi keluarga atau wisatawan yang ingin melihat langsung gajah Sumatra dan satwa lainnya.
Pada dini hari Senin, 26 Februari 2024, pukul 00.10 wib. telah lahir seekor bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan jenis kelamin betina di Pusat Latihan Gajah (PLG) TNWK.
Dengan tambahan satu anggota baru itu, kini SRS TWK sudah berhasil membantu kelahiran lima badak sumatra.
Bayi gajah sumatera itu lahir dari indukan Riska dan merupakan kelahiran kedua setelah kelahiran anak pertama pada 2017 dengan jenis kelamin betina.
Badak sejoli Ratu dan Andalas memperpanjang catatan kisah mereka dengan anak badak ketiga.
Seekor anak badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina lahir dari induk bernama Ratu di SRS TNWK, pada Sabtu (30/9), pukul 01.44 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved