Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STASIUN Meterologi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) meminta kepada masyarakat di Jateng bagian selatan seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Kebumen untuk waspada. Terutama adanya petir dan angin kencang atau puting beliung, sebab saat ini telah memasuki musim pancaroba.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan menyebutkan, sejumlah daerah di Jateng selatan yang memasuki musim pancaroba pada April ini.
“Diantaranya adalah sebagian Cilacap, Banyumas, Kebumen dan Purbalingga. Sebab, daerah-daerah tersebut akan masuk musim kemarau pada akhir Mei mendatang. Sehingga saat ini telah masuk musim pancaroba,”jelas Rendi, Rabu (1/4).
Dijelaskan oleh Rendi, pada musim pancaroba, warga perlu mewaspadai munculnya cuaca ekstrem yang ditandai dengan angin kencang atau angin puting beliung serta petir. “Pada musim pancaroba, biasanya pada pagi hingga siang, sinar matahari bersinar terik. Mulai siang menjelang sore, terbentuk awan cumulonimbus. Awan inilah yang berpotensi mendatangkan angin kencang atau puting beliung disertai petir. Kami juga meminta kewaspadaan warga, terutama di wilayah rawan longsor. Sebab, biasanya pada musim pancaroba masih ada hujan lebat secara tiba-tiba,” papar dia.
Menurut Rendi, pada musim pancaroba diperkirakan tidak akan terjadi hujan setiap hari. Jadi, misalnya panas terik selama dua atau tiga hari, kemudian hari berikutnya hujan deras turun. “Sekali lagi, kami imbau agar masyarakat waspada cuaca ekstrem dengan ditandai dengan hujan deras, petir dan kemungkinan angin puting beliung,” ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: 2 Pasien RSPI Sulianti Saroso Sembuh dari Covid-19
Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Santri Mudik Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Memasuki bulan Agustus, suhu udara diprakirakan akan meningkat kembali, dan berlangsung hingga Oktober yang merupakan masa kedatangan musim kemarau.
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
Makanan tinggi gula seperti kue atau minuman bersoda dapat mengurangi kemampuan sel melawan bakteri.
Perubahan cuaca yang tak menentu dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karenanya penting untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit dan bugar selama musim peralihan ini.
Perubahan cuaca yang tak menentu dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karenanya penting untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit dan bugar selama musim pancaroba
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved