Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta warga waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit lainnya pada musim hujan saat ini. Fungsional Epidemiologi Kesehatan Madya, Dinkes NTT, Yane Ndapaole mengatakan memasuki musim peralihan atau pancaroba dari kemarau ke musim hujan, virus dan bakteri mudah berkembangbiak sehingga menyebabkan berbagai jenis penyakit. Selain DBD, penyakit yang timbul ialah batuk, pilek, demam, diare, dan malaria
Penyakit-penyakit tersebut selalu mengalami peningkatan kasus pada Oktober-April, terutama DBD selalu menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat. arena itu, Menurutnya masyarakat perlu mengenali tanda dan gejala umum DBD agar para penderita mendapat pertolongan secara cepat.
"Timbul demam 2-7 hari mendadak tinggi terus-menerus dan biasanya sampai lebih kurang 39 derajat celcius. Nyeri otot, tulang, kepala dan gejala yang paling sering muncul adalah bintik-bintik merah pada kulit. Jika ada gejala seperti itu, penderita segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobtan," kata Yane dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Kamis (23/1).
Menurutnya salah satu kondisi utama yang patut diwaspadai terkait DBD adalah dehidrasi dan kebocoran cairan darah. Kondisi ini dapat terjadi setelah demam muncul, atau dalam waktu 24 jam sebelumnya. Gejala tersebut dapat disertai menurunnya tingkat kesadaran. Penderita harus ditangani secara cepat dan tepat di fasilitas kesehatan sehingga tidak
menimbulkan kematian.
Untuk mencegahnya, cara yang ampuh adalah pemberantasan sarang nyamuk. "Caranya dengan melakukan 3M Plus yakni menguras dan menyikat dindinng tempat penampungan air. Menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas seperti botol dan kaleng bekas," terangnya.
"Plus cara lainnya ganti air vas bunga seminggu sekali. Tempat minum burung piaraan harus sering dibersihkan dan airnya diganti. Lubang pada pohon atau bambu ditutup atau diisi dengan tanah sehingga air tidak tergenang di dalamnya," sambungnya.
Langkah-langkah itu dilakukan lantaran jentik nyamuk aedes aegpyti hidup di tempat-tempat air bersih yang tidak menyentuh tanah langsung. Untuk mencegah agar tidak terkena gigitan nyamuk, gunakan kelambu atau obat nyamuk saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah tempat tinggal seperti sirih, sereh, pepaya, kemangi, selasih, dan belimbing wuluh.
Selain itu ekstrak tanaman pembunuh jentik nyamuk seperti daun nimba, daun pepaya, daun paria, daun gamal, daun sirsak, mengkudu, lengkuas, damar hutan, biji mahoni, biji anona, biji sirsak, dan biji marungga.
"Menjaga diri tetap sehat saat musim hujan dengan minum yang cukup untuk menjaga keseimangan imun tubuh, konsumsi makanan bergizi, perbanyak makan buah. Istirahat yang cukup, cuci tangan sebelum makan dan minum air yang tidak terkontaminasi kotoran agar terhindar dari diare," ujarnya.
baca juga: Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Jateng Beroperasi
Sementara itu, penderita DBD di NTT terhitung sejak 1-23 Januari telah tersebar di 10 kabupaten dan kota, total sebanyak 286 orang. Dari jumlah itu, tiga orang dilaporkan meninggal berasal dari Lembata, Sikka, dan Alor. Penderita DBD lainnya dirawat intensif di rumah sakit, namun di antaranya ada yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved