Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KASUS demam berdarah Dengue (DBD) kembali merebak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sejak awal tahun ini. Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aigepty tersebut bahkan telah merenggut nyawa seorang bocah asal Kecamatan Parakan saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temangung, selain satu bocah yang meninggal akibat DBD tersebut, sejak awal Januari sedikitnya ada 12 kasus demam berdarah dengue (DBD) dan 23 kasus demam dengue (DD). Dan tahun lalu sepanjang 2019 terjadi 646 kasus DBD.
Kendati penyebabnya sama terinfeksi virus dengue yang dibawa nyamuk aides agepty, DBD dan DD memiliki tingkat kegawatan yang berbeda. DBD terjadi apabila virus menginfeksi hingga ke darah. Sedangkan demam dengue terjadi apabila seseorang mengalami demam tinggi diiringi sedikitnya dua gejala penyerta, di antaranya nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit, leukopenia, nyeri retro orbita.
Kepala Dinkes Kabupaten Temanggung, dr Suparjo, mengatakan, pada musim hujan perkembangan nyamuk aides pembawa penyakit DB lebih cepat. Karenanya, Dinkes menggencarkan gerakan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih.
"Nyamuk aides aigepty berkembang sangat cepat pada musim penghujan. Kami mengajak semua pihak semakin waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan," ujar Suparjo.
baca juga: Bupati Bandung Barat Kooperatif Serahkan Data Bansos ke Polisi
Melengkapi keterangan tersebut, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Temanggung, dr Taryumi mengatakan, kejadian seorang bocah meninggal akibat DBD pada tiga hari lalu. Di lingkungan bocah tersebut tinggal juga beberapa orang sudah terjangkit DBD.
"Kami telah melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan korban, serta gerakan kebersihan lingkungan. Diharapkan hal ini dapat mengurangi jumlah penderita DBD," kata Taryumi. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved