Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mencatat sebanyak sepuluh kecamatan di wilayah Banyuwangi rawan terjadi bencana banjir.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Eka Muharam saat ditanya Media Indonesia, Sabtu (1/4), sepuluh kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Wongosorjo, Kalipuro, Banyuwangi, Blimbingsari, Kabat, Rogojampi, Muncar, Singojuruh, Siliragung, dan Pesanggaran.
"Sepuluh kecamatan tersebut rawan terjadi bencana banjir," kata Eka.
Baca juga: Pemprov Jateng Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Jakarta
Eka juga menjelaskan di wilayah Banyuwangi terdapat ratusan aliran sungai, yang tersebar di seluruh kecamatan.
Dengan banyaknya aliran sungai itu, Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
"Banyuwangi itu ada lebih dari 139 aliran sungai, sehingga potensi terjadinya banjir sangat tinggi, "jelas Eka.
Ia juga mengatakan banjir yang terjadi di Banyuwangi, tidak datang secara tiba-tiba, melainkan ada penyebabnya. Seperti pendangkalan dan penyempitan aliran sungai.
"Sekarang ini kan sungai banyak mengalami pendagkalan dan penyempitan, sehingga fungsi sungai itu menjadi terganggu dengan adanya itu," katanya.
Selain faktor pendangkalan, ia juga menambahkan faktor manusia, seperti masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan. Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan banjir.
"Selain faktor alam dan pembangunan infrastruktur, juga faktor manusia, seperti mereka yang membuang sampah ke sungai, "Tuturnya.
Eka juga mengajak kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, termasuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
"Masyarakat harus punya kesadaran moral seperti tidak membuang sampah sembarangan, "ajaknya.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada, karena saat ini telah masuk musim hujan, sehingga banyak potensi terjadi bencana seperti, banjir, tanah longsor dan angin kencang.
"Saat ini masuk musim hujan masyarakat harus waspada, tetap berhati-hati. Jika hujan lebat sedang berkendara dan menghalangi jarak pandang maka berhentilah. Jika ada angin kencang maka carilah tempat yang aman. Itu yang kita harapkan," pungkasnya. (OL-2)
Banyak spot wisata apik yang masih belum banyak dijamah pengunjung di Banyuwangi
Jika di Jakarta tengah berlangsung gelaran fashion show di JF3 Fashion Festival, di Banyuwangi tak lama lagi juga akan digelar Banyuwangi Fashion Parade 2024.
Terletak di jantung Banyuwangi, Luminor Hotel menyediakan tempat perlindungan yang tenang dan elegan.
Cerita Janger menyuguhkan nilai-nilai luhur yang layak direnungkan, misalnya nilai budi pekerti, etika bermasyarakat atau bahkan sikap kepahlawanan dan cinta tanah air.
Program unggulan Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi untuk pengentasan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan dan peningkatan kapasitas usaha ekonomi produktif UMKM setempat.
Terjadi komunikasi yang tidak seimbang dan tidak berlanjut di masyarakat sehingga merasa sulit memenuhi persyaratan izin edar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved