Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYUWANGI terus menumbuhkan destinasi baru yang ikonik. Kini, di pusat kota berdiri terowongan Lorong Bambu, sebuah destinasi yang sangat instagramable. Lorong Bambu adalah instalasi seni berupa terowongan yang terbuat dari ornamen bambu dilengkapi membran yang menutupi atapnya. Terowongan Bambu ini membentang tepat di atas Jalan Veteran yang ada di tengah kota, tepatnya di depan Gedung Seni dan Budaya (Gesibu).
Instalasi tersebut diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada Rabu (18/12/2019) malam, bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi ke-248 Kabupaten Banyuwangi (Harjaba). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Lorong Bambu sebuah instalasi unik yang berbentuk kurva menyerupai terowongan terbuka berbahan bambu. Pihaknya sengaja menempatkannya di pusat kota karena terintegrasi dengan kawasan bersejarah Banyuwangi.
"Kami sedang membangun kawasan pusat kota sebagai pusat wisata sejarah Banyuwangi. Untuk itu, kami ingin melengkapi kawasan tersebut dengan destinasi yang sangat ikonik khas Banyuwangi," kata Anas.
Di kawasan tersebut telah ada bangunan Inggrisan yang dibangun tahun 1889, serta Kantor Pos zaman kolonial Belanda. Juga ada Gedung Juang yang tengah direnovasi menjadi pusat aktivitas warga kota.
"Bagi Banyuwangi, setiap tempat adalah destinasi dan setiap aktivitas adalah atraksi. Terowongan ini bisa menjadi destinasi wisata. Aktivitas disini juga menjadi atraksi wisata," kata Anas.
Terowongan bambu ini dirancang oleh seniman instalasi bambu asal Yogyakarta Novi Kristinawati Sunoto. Pengerjaannya memakan waktu sekitar tiga bulan. Semua instalasi terbuat dari bambu, mulai atap hingga selasarnya. Panjangnya terowongan ini berkisar 62 meter dengan lebar 13 meter.
Ditambahkan Anas, mengapa dia memilih bambu untuk sebuah instalasi di kota, karena bambu sangat mudah ditemui di Banyuwangi. Bahkan, di Banyuwangi terdapat desa yang merupakan sentra kerajinan bambu, yakni Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.
baca juga: 50 % Desa di Blora Merupakan Kampung KB
Warga Desa Gintangan ini berhasil menjadikan bambu sebagai komoditas ekonomi dan menumbuhkan ekonomi kreatif di sana. Bahkan, warga Desa Gintangan ini setiap tahun menggelar Gintangan Bamboo Festival. Ditambahkan dia, kawasan Lorong Bambu ini akan dijadikan pusat kegiatan kreatif warga Banyuwangi. Berbagai festival akan digelar di jalanan ini.
"Ini akan menjadi "Jalan Festival", karena festival yang bakal digelar di kota akan kami tempatkan di sini. Ini juga akan menjadi destinasi selfie baru bagi warga Banyuwangi," pungkas Anas. (OL-3)
Banyak spot wisata apik yang masih belum banyak dijamah pengunjung di Banyuwangi
Jika di Jakarta tengah berlangsung gelaran fashion show di JF3 Fashion Festival, di Banyuwangi tak lama lagi juga akan digelar Banyuwangi Fashion Parade 2024.
Terletak di jantung Banyuwangi, Luminor Hotel menyediakan tempat perlindungan yang tenang dan elegan.
Cerita Janger menyuguhkan nilai-nilai luhur yang layak direnungkan, misalnya nilai budi pekerti, etika bermasyarakat atau bahkan sikap kepahlawanan dan cinta tanah air.
Program unggulan Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi untuk pengentasan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan dan peningkatan kapasitas usaha ekonomi produktif UMKM setempat.
Terjadi komunikasi yang tidak seimbang dan tidak berlanjut di masyarakat sehingga merasa sulit memenuhi persyaratan izin edar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved