Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KALIMANTAN Tengah sudah memasuki musim penghujan. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya 14 kabupaten/kota yang merupakan endemik demam berdarah. Untuk mengantisipasi hal itu Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng lakukan terobosan baru dengan membuat alat perangkap nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan pihaknya tidak lagi merekomendasikan fogging karena akan membuat predator pemakan nyamuk ikut mati. Seperti juga laba-laba bisa membuat nyamuk kenal dan merusak lingkungan.
"Namun saat ini kita sudah lakukan pencegahan dengan membuat alat perangkap nyamuk dari botol bekas air mineral." Ujarnya.
Caranya sangat sederhana. Yakni botol air mineral dimodifikasi agar nyamuk bisa bertelur dan berkembang jadi larva. Namun larva tidak bisa keluar karena ditutup.
"Ini sedang kita ujicoba. Semoga dengan cara ini bisa menurunkan angka demam berdarah," tegasnya.
Upaya lain yang dilakukan pihaknya, lanjut Suyuti yakni meminta tenaga medis untuk lebih cepat bertindak dan jangan terlambat mengambil langkah karena taruhannya nyawa.
Ia meminta tim medis dilapangan seperti puskesmas ketika melihat anak panas sudah 2 hari segera lakukan pemeriksaan darah.
baca juga: Polisi Siap Periksa 10 Saksi Terkait Kebakaran Pipa Minyak
"Kita tidak bisa lagi sekarang menduga-duga, segera lakukan pemeriksaan laboratorium," tegasnya.
Diakuinya memang beberapa puskesmas belum ada laboratorium. Dinas Kesehatan Kalteng mendorong pengadaan alat kesehatan dan tenaga laboratorium di puskesmas. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved