Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TABUNG gas klorin (kaporit) pada bak penampungan air milik Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di Kampung Ciajag III, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, bocor, Senin (30/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Akibatnya, belasan warga yang berdekatan dengan lokasi kejadian mengalami keracunan hingga harus dievakuasi ke RSUD Sayang Cianjur dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Napas saya sesak dan mata terasa perih. Tenggorokan juga terasa kering saat mengisap udara," kata Fitri, 28, warga yang mendapat penanganan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Selasa (1/10) dini hari.
Fitri menduga yang dialaminya diduga akibat kebocoran gas klorin pada bak penampungan air milik Perumdam Tirta Mukti. Lokasinya memang cukup berdekatan dengan permukiman warga.
"Saudara dan tetangga saya juga merasakan hal sama. Awalnya kami menyelamatkan diri di sebuah halaman minimarket. Tapi karena napas terasa sesak, mata perih, dan tenggorokan kering, akhirnya kami dibawa ke rumah sakit," tutur Fitri.
Selain ke RSUD Sayang Cianjur, beberapa di antara korban dugaan keracunan gas klorin juga dievakuasi ke Klinik As-Siddiq di Desa Ciwalen.
"Hasil pendataan, terdapat sebanyak 11 orang warga kami yang dibawa ke RSUD Sayang Cianjur dan 6 orang lainnya dibawa ke Klinik As-Siddiq Ciwalen," terang Ketua RW 05 Kampung Ciajag III, Sugilar, di RSUD Sayang Cianjur.
Dugaan sementara, kata Sugilar, penyebab yang dialami belasan warga akibat kebocoran tabung gas klorin. Namun ia tidak bisa memastikan tabung gas klorin itu bocor atau meledak.
"Kejadiannya sekitar pukul 10 malam," ucapnya.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan menduga kasus di Kam[ung Ciajag III akibat tabung gas klorin bocor. Klorin atau dikenal kaporit, digunakan untuk membunuh kuman dan bakteri pada tempat pengolahan air.
"Ini baru pertama terjadi ada kebocoran gas klorin seperti ini," kata Budi, Selasa (1/10).
Budi menuturkan pengadaan gas klorin itu dipihakketigakan. Perumdam Tirta Mukti diklaimnya hanya sebagai pengguna.
baca juga: Kapolda Papua Kunjungi Pengungsi Wamena di Sentani
"Tapi kami akan bertanggung jawab atas kejadian ini. Biaya perawatan semua korban akan kami tangggung. Kami minta maaf karena kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan. Ini murni karena musibah. Kami juga sudah turunkan petugas untuk mensterilkan lokasi kejadian dan mengantisipasi agar peristiwa serupa tak terjadi lagi," pungkasnya. (OL-3)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta tengah mempercepat penyediaan air bersih dan air minum perpipaan 100% pada 2030.
PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki piutang terhadap pelanggannya mencapai Rp2,66 miliar per juni 2024.
WARGA Kota Depok mengeluhkan suplai air PDAM Tirta Asasta macet total. Akibatnya, warga terpaksa membeli air setiap hari dengan mengeluarkan uang Rp180 ribu per galon ukuran 100 liter.
Pemerintah pusat sudah mengamanatkan akses air bersih untuk kebutuhan minum masyarakat di wilayah perkotaan ditargetkan sebesar 80%. Sementara di wilayah perdesaan, targetnya sebesar 60%.
Kejadian itu terjadi, Jumat (24/5) sekitar pukul 20.00 WIB dan mengakibatkan 25 ribu pelanggan perusahaan umum daerah air minum Tirta Sukapura terdampak.
Ada berbagai indikator yang menjadi penilaian kinerja. Salah satunya pengelolaan keuangan yang sebelumnya sudah diaudit akuntan publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved