Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KRI Bima Suci 945 memulai lawatan ke sembilan negara dengan membawa 103 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kartika Jala Krida 2019. KRI Bima Suci ini dilepas oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Dermaga Ujung Komoando Armada II Surabaya, Senin (5/8).
Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan program ini untuk melatih taruna melaksanakan pelayaran navigasi, lingkaran besar, astronomi, dan mempraktekkan semua pelajaran profesi dasar matra laut. Tujuannya untuk melatih mental dan karakter prajurit matra laut serta melaksanakan peran diplomasi TNI.
"Selain itu juga memberikan wawasan kepada taruna tentang tempat yang disinggahi serta pergaulan internasional dan diplomasi TNI AL menuju World Class Navy dan World Class Naval Academy. Pelayaran membangun suatu pelajaran persahabatan atau konektivitas dengan suatu negara," kata Siwi.
Pelayaran ini akan menempuh waktu sekitar 96 hari atau sekitar 3 bulan. Setidaknya, ada sembilan negara yang akan disinggahi ratusan
taruna Angkatan Laut. Di antaranya, Filipina, Jepang, Korea, Tiongkok, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Australia.
Selain untuk melatih mental, katanya, latihan ini juga sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Sehingga saat singgah di suatu negara, ratusan taruna tersebut akan memperkenalkan eksistensi budaya dan destinasi yang ada di Indonesia.
"Mereka dibekali dengan tarian-tarian budaya dari berbagai daerah. Seperti Jawa Timur, Madura, Sunda, Aceh, Padang dan lainnya. Nanti setiap negara akan menampilkan budaya. Selain itu, taruna ini juga membawa destinasi wisata seluruh nusantara," katanya.
Program latihan ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Marsetio, Staf Ahli Kemenpar menilai, latihan ini ide yang bagus. Peran pemerintah dalam menjalin diplomasi maritim dengan negara-negara yang kemudian pariwisata juga masuk ke dalam kegiatan ini.
"Sehingga pada saat singgah di beberapa negara itu, akan ada tampilan-tampilan budaya. Salah satunya untuk menarik pariwisata semakin besar. Sebagaimana kita ketahui Presiden juga berkeinginan untuk mendatangkan investor ke sini," katanya. (FL/OL-10)
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) terus gencar melakukan transformasi layanan dan bisnis
Dinas Sosial Kalimantan Selatan akan mengoperasikan kapal penyelamatan pada 14 Agustus mendatang untuk penanganan bencana di perairan.
Dengan kunjungan kapal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kajian dan pemetaan laut dengan lebih efisien.
Tim Basarnas menevakuasi 13 orang yang terombang-ambing di laut karena kapal mereka mati mesin.
Diharapkan danya transfer teknologi untuk menunjang dan meng-upgrade kapal-kapal yang sekarang beroprasi di Indonesia.
PARA pengusaha di Batam terus mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan yang dapat mengembalikan harga tiket feri Batam-Singapura ke level yang lebih terjangkau.
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved