Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan berdasarkan analisis, Gunung Tangkuban Parahu masih berpotensi terjadi erupsi dengan masih terekamnya tremor berkelanjutan. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy K Syahbana menjelaskan bahwa erupsi pada Jumat (26/7) disebabkan uap magma yang berinteraksi dengan sistem hidrotermal Gunung Tangkuban Parahu. Kemudian, ada perubahan di bawah permukaan sehingga terjadi erupsi. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa gunung bukan hanya di Tangkuban Perahu, tapi di Papandayan, Dieng juga sama.
"Dan ini biasanya tidak diawali dengan tanda jelas. Bisa terjadi kapan pun. Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja," kata Devy di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (27/7).
Menurut dia, berdasarkan peristiwa erupsi yang terjadi, ancaman hanya di wilayah sekitar kawah saja. Sedangkan di luar kawah tidak akan terlalu berbahaya.
"Kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya, minimal menyiapkan masker," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gede Suantika mengatakan erupsi Tangkuban Parahu tidak akan berdampak pada pergerakan Sesar Lembang.
Menurut dia, pergerakan Sesar Lembang mungkin bisa terjadi ketika erupsi yang terjadi sangat besar hingga mengeluarkan magma.
"Erupsi sekarang kecil sekali jika ingin dikaitkan dengan Sesar Lembang. Pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi kalau erupsi magmatik," kata Gede.
baca juga: Bertahun-tahun Warga Desa Aransina Hidup Tanpa Listrik
Atas kejadian ini, PVMBG pun telah memberikan rekomendasi kepada pengelola tempat wisata agar tidak memberikan izin kepada masyarakat untuk berada di sekitar kawasan khususnya Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter.
"Pedagang, wisatawan, dan pendaki pun tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu. Masyarakat sekitar harus mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah," kata Gede. (OL-3)
Gelaran Indofest 2024 kembali dibuka. Dalam ajang pameran outdoor terbesar di Indonesia, Eiger Adventure adakan promo buy one get one dan diskon hingga 50%.
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
PENELITI OceanX bersama Kemenko Marves dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan rangkaian gunung di dasar laut perairan Indonesia.
Beberapa gunung tersebut diantaranya ada di wilayah Bogor, Cianjur dan Garut. Dari puluhan gunung di Jawa Barat juga beberapa diantaranya cocok untuk didaki pemula.
Berada di perbatasan antara purworejo dan Magelang, Desa Benowo menyimpan potensi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Gunung Semeru kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (20/5). Status gunung tersebut masih level III.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved