Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Transportasi Lebaran Relatif Lebih Baik

Tesa Oktiana Surbakti
10/6/2019 06:20
Transportasi Lebaran Relatif Lebih Baik
Pengendara mobil antre saat akan memasuki Tol Gate Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung.(ANTARA FOTO/Ardiansyah)

PELAKSANAAN transportasi ­Lebaran 2019, baik saat mudik maupun arus balik, relatif jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu indikator keberhasilan itu ialah menurunnya angka kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan hingga H+2 Lebaran atau Sabtu (8/6), jumlah kecelakaan turun cukup signifikan, yakni 64%, dari 1.410 kejadian pada 2018 menjadi 509 di tahun ini.

Menurunnya angka kecelakaan juga berimbas pada menurunnya jumlah korban. Pada 2018 korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran mencapai 318 orang, sedangkan tahun ini 120 orang. Korban luka berat pada 2018 mencapai 364 ­orang dan luka ringan 1.905 orang, sedangkan di 2019 sebanyak 95 orang luka berat dan 615 luka ringan.

“Menurunnya angka kecelakaan dapat diartikan meningkatnya kesadaran berlalu lintas. Begitu pula ketersediaan infrastruktur yang semakin baik. Sejumlah strategi manajemen rekayasa lalu lintas juga dapat diterapkan. Dapat dikatakan mudik tahun ini lebih nyaman ketimbang tahun lalu,” ujar pengamat transportasi Djoko Setijowarno ketika dihubungi, tadi malam.

Pengamat transportasi, Danang Parikesit, mengatakan faktor lain yang memengaruhi keberhasilan mudik ialah kombinasi jaringan tol Jawa dan Sumatra yang sudah terbentuk. Selain itu, dia mengapresiasi kepemimpinan Menteri Perhubung-an dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri yang kuat.

“Manajemen transaksi dan operasi tol lebih maju dengan standar kualitas jalan yang tinggi,” ujarnya.

Namun, Menhub Budi Karya mengemukakan masih ada sejumlah persoalan yang masih harus diperbaiki, yakni soal rest area. “Ada yang pengelolaannya masih tumpang-tindih antara pemerintah daerah dan pusat. Nanti kita lihat lagi dan segera diperbaiki ­koordinasinya.”

Pun soal para pengguna tol yang tidak disiplin. “Ada yang parkir sembarangan di bahu-bahu jalan tol sambil beristirahat. Itu kan sebenarnya tidak diperbolehkan,” tandas  Menhub. (Tes/Pra/JI/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya