Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SELAMA Januari 2019 telah terjadi sebanyak 30 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Sleman.
"Dari sebanyak 30 kasus DBD tersebut, tidak ada penderita yang meninggal dunia," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman Dulzaini di Sleman, Sabtu (2/1).
Menurut dia, 2019 memang merupakan tahun keempat, karena setiap empat tahun sekali jumlah kasus DBD di Sleman hampir selalu mengalami peningkatan.
"Sebagai langkah antisipasi, kami terus menyosialisasikan dan mengajak masyarakat agar menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing," tuturnya.
Ia mengatakan, PSN ini bisa dilakukan dengan gerakan tiga M plus yaitu menguras, menutup, mengubur.
"Plus mendaur ulang barang seperti botol ataupun plastik kemasan makanan dan lainnya," imbuhnya.
Baca juga: DBD, RSUD Depok Kewalahan
Dulzaini mengatakan, penyebaran nyamuk diperkirakan akan semakin banyak pada Januari hingga Maret 2019, karena pada bulan tersebut merupakan puncak musim hujan.
"Pada puncak musim hujan banyak genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak untuk nyamuk," ujarnya.
Dulzaini meminta kegiatan PSN harus terus dilakukan karena cara tersebut efektif mencegah penyebaran nyamuk.
"Kami juga terus membentuk kelompok juru pemantau jentik (Jumantik) di wilayah Sleman. Untuk Jumantik, kami lebih kepada membangun karakter anak, baik dari sekolah maupun desa. Penting adanya edukasi untuk PSN," terangnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pihaknya telah menyampaikan imbauan, baik kepada Dinkes maupun Puskesmas untuk proaktif.
"Gerakan Jumantik dilaksanakan terus, karena situasi dan kondisi musim hujan seperti sekarang memang sangat sering terjadi kasus DBD."(OL-5)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved