Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ANALISIS Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung (Babel) Syaifullah menyayangkan program satu rumah ada juru pemantau jentik nyamuk (Jumantik) yang dibiayai APBD sudah ditiadakan.
"Tahun 2017 lalu, program juru pemantau jentik nyamuk dinilai mampu menekan kasus DBD, tapi setelah program tersebut ditiadakan pada tahun 2018, justru kasus DBD meningkat hingga 518 kasus," kata Syaifullah. Jumat (18/1).
Seharusnya, menurut dia, program tersebut tetap berjalan dilaksanakan oleh lurah dan kepala desa.
"Harus berjalan terus program ini. Kita harapkan tahun ini diadakan kembali, karena cukup baik untuk memantau perkembangan jentik nyamuk, sehingga dapat mengantisipasi DBD," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah kasus DBD ini terus bertambah sejak Oktober tahun lalu. Bertambahknya kasus DBD karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan membuang jentik nyamuk di penampungan air. Apalagi saat ini musim pengujan.
"Masyarakat harus peduli dan mau memberantas jentik nyamuk seminggu sekali," ungkap dia.
Baca juga: Kini Sragen Nyatakan KLB DBD
Secara nasional memang kasus DBD di Babel terbilang rendah. Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan karena penyakit ini bisa menelan korban jiwa.
Syaifullah menjelaskan, cara yang paling efektif untuk mengantisipasi penyakit ini ialah masyrakat rutin untuk pemberatasan sarang nyamuk. Pihaknya, tidak semata-mata bisa melakukan fogging pasalnya memberikan dampak yang kurang baik bagi lingkungan.
"Kita melakukan fogging kalau dalam satu kawasan itu sudah ada 2-3 kasus DBD, hasil pemeriksaan jumlah jentik nyamuk di dekar rumah pasien radius 200 meter di atas 5%. Paling efektif adalah membuang jentik nyamuk dalam rumah," ucap Syaifullah. (OL-3)
Sejak zaman penjajahan Belanda telah tumbuh subur perusahaan tambang meski kala itu masih dilakukan secara tradisional.
Sebanyak 892 anak berhasil dikhitan, 389 kantong darah dikumpulkan, serta memberikan pelayanan kesehatan melalui Mobil Sehat sebanyak 593 kepada warga.
Orang tua diimbau waspada, sedangkan pengelola destinasi wisata pantai diimbau memberikan peringatan dan melengkapi peralatan keselamatan, demi keamanan dan keselamatan pengunjung.
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
DIEMPAS gelombang tinggi, kapal nelayan bernama KM Barakuda dikabarkan tenggelam di Perairan Semujur, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
BADAN Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan) Pangkalpinang menyebutkan jumlah tunggakan iuran kepesertaan Mandiri di Bangka Belitung (Babel) mencapai Rp182 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved