Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SETELAH beberapa hari cukup reda, Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
Pasalnya, gelombang di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng dan DIY maksimal dapat mencapai 4 meter, sedangkan kecepatan angin 25 knot.
Pengamat cuaca BMKG Cilacap Feriharti Nugrohowati mengatakan cuaca mulai tidak kondusif lagi di sebelah selatan perairan Jateng dan DIY.
"Ketinggian gelombang diperkirakan antara 2,5 hingga 4 meter, sedangkan kecepatan angin 5-25 knot. Kondisi cuaca tersebut kurang kondusif bagi nelayan dan pengunjung pantai," kata Feriharti, Minggu (13/1).
Baca juga: Cuaca Buruk Sistem Kelistrikan Kalseltengtim Terganggu
Menurutnya, cuaca yang memburuk tersebut terjadi akibat dampak adanya pola angin di sebelah utara Indonesia. Pola angin itulah yang kemudian menyebabkan gelombang meningkat ketinggiannya.
"Kami meminta kepada nelayan di Cilacap, Kebumen, Purworejo sampai DIY untuk waspada. Pasalnya, dengan ketinggian gelombang hingga 4 meter sangat membahayakan bagi nelayan terutama yang menggunakan perahu kecil. Kami juga mengimbau kepada pengunjung pantai berhati-hati, karena di pantai potensinya bisa sampai 2,5 meter," jelasnya. (OL-3)
RIBUAN lampu Penerangan Jalan di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) padam.
CUACA buruk berupa hujan deras disertai angin kencang masih terus terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sejumlah tanggul dan bendungan dalam status siaga.
Prakiraan cuaca BMKG Sabtu 15 Juni 2024
Penggunaan layanan internet berbasis fiber optik bisa dijadikan backbone atau tulang pungung keberlangsungan operasional tenant di Kawasan Industri Kendal.
Meskipun kondisi cuaca buruk, tim pencarian sedang berusaha mendekati lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran, Ebrahim Raisi, usai menentukan koordinat geografisnya.
Tim penyelamat belum menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved