Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KAPAL nelayan dari Kabupaten Aceh Timur mengalami kecelakaan di Perairan Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (5/11). Dua nelayan sudah ditemukan selamat, sementara satu orang lainnya hilang dan sedang dilakukan pencarian.
"Dua dari nelayan yang hanyut di sekitar perairan Blang Lancang, Lhokseumawe telah ditemukan sedangkan satu orang lagi sedang dilakukan pencarian," ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan seperti dilansir dari Antara, di Lhokseumawe, Senin (5/11).
Nama nelayan dari Kabupaten Aceh Timur tersebut yaitu, Saiful Azwar (24) warga Desa Paya Leupah Kecamatan Perlak Kota serta Ramadhan (33) dan Samsul Bahri (38) keduanya warga Desa Tanjung Kecamatan Idi Rayeuk. Ia menjelaskan, hanya Samsul Bahri yang belum ditemukan.
Sementara itu, informasi musibah yang dialami oleh nelayan nahas tersebut disampaikan oleh Didi Darmadi, Panglima Laot (lembaga hukum adat laut) Kecamatan Dewantara ke Mako Polair Polres Lhokseumawe sekitar pukul 10.30 WIB yang menyebutkan tentang penemuan dan penyelamatan korban hanyut tenggelam di perairan Blang Lancang, Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe, Senin (5/11).
Sedangkan kronologis kejadian berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan bahwa ketiga nelayan tersebut berangkat melaut dari Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, pada hari Minggu (4/11), sekira pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan boat kecil bermuatan 3 orang, dengan jenis mesin Colt PS 100.
Setibanya di perairan laut Blang Lancang Kecamatan Muara Satu, lebih kurang 2 mil dari bibir pantai, kapal mengalami pecah papan di bagian bawah belakang. Sehingga kapal tersebut hanyut dan ketiga nelayan itu, menyelamatkan diri dengan menggunakan jiregen minyak dan saling terpisah dibawa air.
Selanjutnya, dua orang korban yang hanyut tersebut, masing-masing atas nama Saiful Azwar dan Ramadhan, berhasil diselamatkan oleh nelayan Dewantara yang sedang memancing ikan di perairan, tersebut sedangkan salah satu korban yang lain atas nama Samsul bahri belum ditemukan sampai saat ini.
"Langsung kita akukan kordinasi dengan Sar Kota Lhokseumawe dan juga Lanal Lhokseumawe untuk melakukan pencarian korban yang belum ditemukan," ucap AKBP Ari Lasta Irawan. (Ant/OL-6)
Pesawat yang membawa Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya hilang dari radar setelah berangkat dari ibu kota, Lilongwe, pada Senin pagi.
Basarnas melakukan pencarian Kapal Ikan KM Maju Jaya 7 dengan 10 anak buah kapal (ABK) yang hilang kontak di Samudra Hindia setelah adanya cuaca ekstrem
AMRP, lanjut keterangan itu, telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia dan UII. Yang bersangkutan menjelaskan kondisinya dalam keadaan sehat dan aman.
Dosen UII itu dilaporkan melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia, pada 4 Februari dalam rangka tugas kampus dan seharusnya kembali pada tanggal 12 Februari melalui Istanbul
Dubes RI Turki, Lalu Muhammad Iqbal telah mengarahkan fokus penanganan pencarian dosen UII Yogyakarta itu kepada KJRI Istanbul.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono belum bisa memastikan kondisi ABK dan kini masih mencari keberadaan kapal tersebut. Dugaan sementara kapal berada di 600-700 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved