Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MAYORITAS pendatang baru yang diajak pemudik asal Jakarta usai melaksanakan Lebaran di kampung halaman menambah pengangguran ketika menetap di Ibu Kota. Sebab, mereka tanpa keterampilan nekad dari desa ke Jakarta atas rayuan dan ajakan teman sekampung. Mereka menyebut hidup di Ibu Kota jauh lebih baik jika dibandingkan tinggal di desa.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaludin, mengungkapkan, hal itu terjadi karena para pendatang tidak mempersiapkan diri dan kurang memiliki daya saing di Jakarta.
“Iya dari tahun ke tahun Jakarta menjadi pusat urbanisasi, mulai mencari peruntungan di wilayah. Namun ketika datang ke Jakarta, kadang tidak seberuntung yang sering didengar,” ujar Budi, saat diwawancarai, di Jakarta, Jumat (5/4).
Baca juga : Sebanyak 42 Ribu Penumpang Kereta Api Tiba di Jakarta pada H+3
Padahal, lanjut Budi, Pemprov DKI selalu mengImbau warga yang mudik tidak bawa keluarga dari kampung halaman saat kembali usai mudik Lebaran ke Jakarta.
Berdasarkan hasil pendataan Dukcapil DKI Jakarta, sebanyak 84,06 persen pendatang ke Ibu Kota pasca-Lebaran 2023 hanya lulusan SMA ke bawah.
Kemudian, kata Budi, sebanyak 62,32 persen pendatang tersebut pada akhirnya berpenghasilan rendah setelah menetap di Jakarta.
Baca juga : Persiapkan Layanan Mudik Dengan Baik, Okupansi Kereta Hampir Penuh
“Sehingga pada kenyataannya warga yang datang ke Jakarta setibanya di sini banyak yang menjadi pengangguran. Kemudian menjadi permasalahan bagi Jakarta,” ungkap Budi. Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga tidak membawa anggota keluarga mereka di kampung halaman saat kembali ke Ibu Kota setelah mudik Lebaran 2024.
“Ya kami mengimbau kepada warga Jakarta yang saat ini merayakan hari Idul Fitri di kampung halamannya, agar saat kembali nanti untuk tidak membawa sanak saudaranya, kerabat, atau keluarga lainnya ke Jakarta,” ujar Budi saat diwawancarai, di Jakarta, Jumat (5/4/2).
Budi mengakui bahwa tidak ada aturan yang melarang warga mengajak anggota keluarga di kampung halaman ketika pulang ke Jakarta. Namun, imbauan itu disampaikan untuk menekan jumlah pendatang ke Jakarta yang datang tanpa persiapan apa pun atau kepentingan tertentu. “Apalagi tanpa ada jaminan tempat tinggal dan juga tempat kerja yang layak di Jakarta,” kritik Budi.
Menurut dia, pemudik juga perlu memperhatikan kesiapan, kemampuan, hingga nasib anggota keluarga ketika diajak menetap di Jakarta.
Dengan begitu, lanjut Budi, kehidupan pendatang tersebut bisa terjamin dan tidak terlantar ketika berada di Ibu Kota. (Ssr/Z-7)
Peningkatan urbanisasi di sekitar Stasiun Bogor telah mendorong pertumbuhan konsep TOD yang menjanjikan integrasi antara hunian, transportasi umum, dan fasilitas publik
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat sebanyak 7.243 orang masuk Jakarta sebagai pendatang baru pascalebaran 2024.
SEJAK lama Lebaran, khususnya pasca-Lebaran, dianggap sebagai momen masuknya para pendatang ke Jakarta.
Peningkatan berbagai potensi yang ada di perdesaan dan sejumlah daerah di Nusantara diharapkan minat masyarakat untuk berbondong-bondong ke kota mencari pekerjaan dapat ditekan
Perantau yang akan mengadu nasib di Ibu Kota tahun ini diprediksi turun sebesar 10 ribu-15 ribu orang.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Selama momen libur Idul Adha tahun ini pada 13-19 Juni, jumlah penumpang menuju wilayah KAI Daop 1 Jakarta tercatat sebanyak 195.330 orang.
Anggota Ombudsman Hery Susanto membeberkan fakta-fakta terkait karut marutnya pengelolaan program Mudik Gratis Lebaran 2024 dengan moda bus.
SURVEI Indikator Politik Indonesia menyebut sebagian besar pemudik mengaku puas dengan kinerja polisi lalu lintas (polantas) selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.
PELAKSANAAN mudik Lebaran 2024 dinilai memuaskan. Hal itu berdasarkan hasil jajak pendapat Indikator Politik Indonesia yang menyebut tingkat kepuasan masyarakat mencapai 73,9%.
Apreasiasi tersebut disampaikan Presiden saat melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri terkait di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (6/5).
Pengamat transportasi Soegijapranata Djoko Setijowarno mendorong pemerintah memperbaiki program mudik gratis karena dianggap bermasalah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved