Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH pusat memutuskan akan melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi polusi udara. Langkah ini adalah strategi jangka pendek yang ditempuh pemerintah di wilayah Jabodetabek.
Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar mengatakan, hal ini diputuskan setelah diadakannya rapat di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang berlangsung hari ini dan turut dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Tadi saya diskusikan, kita di KLHK sudah rapat-rapat, dengan BMKG juga sudah didiskusikan bahwa nanti dilihat. Kemungkinan tanggal 22-21 Agustus, 28 Agustus. Kemudian nanti di 2 September, 5 September dan seterusnya," ujar Siti, Jumat (18/8).
Baca juga: Atasi Polusi Udara, Ridwan Kamil Segera Terapkan WFH di Wilayahnya
Menurut Siti, awetnya polusi udara di Jakarta selain dipengaruhi musim kemarau dan juga faktor banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, juga disebabkan oleh kontur wilayah Jakarta yang dipenuhi oleh gedung bertingkat.
Selain itu, geografis Jakarta yang merupakan dataran rendah berujung di Teluk Jakarta juga menyebabkan polusi udara tidak bisa berkurang begitu saja.
Baca juga: Industri Disebut Sumber Polusi Udara, Ini Jawaban Kadin
"Yang saya laporkan juga tadi adalah gini. Jakarta itu kan bentuk geomorfologinya kipas aluvial. Kipas aluvial itu dia merendah, melebar ke laut, sedangkan di pinggir-pinggirnya bergelombang dan bungkil. Kemudian selain itu ada daerah-daerah yang gedung-gedungnya tinggi. Nah, ini dalam pergerakan polusi udara, kita sebutnya 'street canyon'. Artinya, udara yang polutif itu bergerak begini-begini aja gitu, tidak bisa kemana-mana. Maka diperlukan modifikasi cuaca," jelas Siti. (Z-10)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat mendorong pemerintah untuk melahirkan upaya penanganan polusi secara serius.
Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orangtua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved