Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan belum menemukan Covid-19 varian Omicron di wilayah Ibu Kota.
Pihaknya pun terus berupaya mencegah penyebaran varian baru Covid-19 tersebut. Ribuan sampel telah diuji, namun belum ditemukan adanya varian Omicron.
"Kami sudah mendeteksi sekitar 2.500 sampel di DKI untuk sequencing genetik dan sampai sekarang tidak ditemukan," kata Kepala Dinkes DKI, Widyastuti, di Jakarta, Rabu (15/12).
Widyastuti juga memastikan bahwa pengujian sampel sudah sesuai prosedur.
"Kami sesuai prosedur. Semua yang terindikasi harus diperiksa seperti baru datang dari perjalanan luar negeri terjangkit. Kemudian kedua, kasus relate yang mungkin terjadi atau vaksinasi lengkap tapi positif," ujarnya.
Baca juga : Hibur Anak Saat Vaksinasi, Polsek Menteng Hadirkan Tokoh Superhero
Widyastuti menambahkan, hingga Selasa kemarin, tercatat penambahan 20 kasus baru Covid-19. Penambahan kasus baru itu berasal dari pemeriksaan terhadap sebanyak 10.130 orang yang dites PCR dilakukan pada hari itu juga.
Penambahan jumlah kasus yang cukup rendah dibandingkan dengan jumlah testing membuat tingkat positivity rate di Jakarta berada pada angka 0,2 persen dalam sepekan terakhir.
Angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sepanjang pandemi berada pada angka 864.426 kasus dengan rincian 850.621 sembuh, 222 aktif dalam perawatan dan 13.583 meninggal dunia.
Dinkes DKI juga menjabarkan data vaksinasi Covid-19 di Jakarta kini sudah mencapai 124,8 persen dari target atau sebanyak 11.161.525 dosis vaksin pertama. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 102,5 persen atau 9.165.877 dosis yang sudah disuntikan.
Untuk dosis pertama, proporsi warga ber-KTP DKI Jakarta sebesar 67 persen. Dosis kedua proporsi warga ber-KTP DKI Jakarta sebesar 71 persen. (OL-7)
MESKIPUN angka kasus covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam sepekan terakhir, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata di Batam.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga menilai seharusnya vaksin covid-19 harus tetap gratis.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Kendati kasus baru mengalami kenaikan, jumlah kematian baru secara global ternyata hanya sekitar 3.000, atau turun 8% dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
ANGKA dosis vaksinasi keempat atau booster kedua vaksinasi covid-19 di Indonesia masih 3,5 juta atau 1,98%. Sementara dosis ketiga atau booster pertama baru 38,19%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved