Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Kota Depok, melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, siaga menghadapi bencana pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Pengendali Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Welman Naipos-pos mengatakan telah melakukan langkah antisipasi dalam masalah kebencanaan menyusul musim hujan yang sudah mulai intens turun di Kota Depok.
Ia mengatakan, ada beberapa titik yang telah dipetakan sesuai mitigasi oleh DPKP Kota Depok.
Baca juga: Anies Perintahkan Anak Buahnya Siaga Musim Hujan
"Kami sudah petakan mana-mana saja kawasan yang rawan banjir dan kawasan mana saja yang memang rawan terjadinya bencana longsor dan mana-saja pula pohon rawan roboh, " katanya, Jumat (8/10).
Dikatakan Welman, kawasan yang rawan terjadinya banjir yakni di antaranya, Perumahan Bukit Cengkeh, Perumahan Taman Duta, Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.
Sementara daerah rawan bencana longsor berada di daerah dengan dataran tinggi seperti Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis.
Menurut Welman, kesiagaan DPKP Kota Depok menghadapi ancaman banjir, tanah longsor dan pohon tumbang telah dimatangkan melalui posko-posko penanggulangan kebencanaan.
"Kami terus memantau segala prediksi potensi bencana alam yang dapat terjadi menjelang akhir 2021 dan awal 2022, " imbuhnya.
DPKP Kota Depok, sambung Welman, pada intinya telah melakukan sejumlah langkah mitigasi dan penanggulangan bencana di 63 kelurahan rawan pohon tumbang serta rawan banjir dan longsor.
Terkait pohon rawan tumbang di Kota Depok, Welman mengimbau masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaan dan menjauhi pohon atau jangan berteduh bila hujan deras disertai puting beliung.
Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisasi hal yang terburuk bila pohon tumbang.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap pohon ketika terjadi hujan disertai angin kencang atau puting beliung, karena sejumlah pohon yang rawan tumbang di kiri dan kanan jalan, kami mengimbau kepada masyarakat segera melaporkan ke posko-posko DPKP Kota Depok," imbuh Welman.
Ia mengajak masyarakat agar tidak sungkan melapor jika ada pohon yang berpotensi tumbang.
"Laporan masyarakat sangat dibutuhkan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dari tumbangnya pohon," tutur Welman.
Welman juga mengajak masyarakat melaporkan situasi banjir dan tanah longsor bila terjadi di lingkungan tempat tinggal.
"Kami terus memantau segala prediksi potensi bencana alam yang dapat terjadi menjelang akhir 2021 dan awal 2022, kami telah menyiagakan tenaga serta personil DPKP dan standby 24 jam," pungkas Welman. (OL-1)
Pendeteksian pohon tua rawan tumbang di Jakarta, bisa meminimalisasi timbulnya korban.
Pohon yang tumbang berdiameter 50 centimeter dengan tinggi 10 meter. Diduga, pohon itu tumbang karena mengalami keropos di dekat akarnya.
PULUHAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) roboh akibat hujan deras disertai angin kencang, Rabu sore (17/4).
KOTA Depok, Jawa Barat (Jabar) diterpa hujan deras dengan disertai angin kencang pada Kamis, (4/4) hingga menyebabkan banjir dan pohon tumbang.
Hujan yang mulai turun sejak Minggu (24/3) sore di Bogor mengakibatkan sejumlah daerah mengalami banjir lintasan, tanah bergerak, dan tanah longsor yang menelan korban jiwa.
Demi keselamatan pengelola dan pengunjung, pihaknya mengimbau kunjungan wisata ditutup sementara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved