Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) semakin meningkat setiap pekannya seiring dengan pembukaan kembali berbagai sektor perekonomian pada masa PSBB Transisi.
Pada Senin 29 Juni 2020, jumlah pengguna KRL kembali mencatatkan rekor tertinggi di masa pandemi covid-19, yaitu 393.498 pengguna. Jumlah ini meningkat 10% dibandingkan pada Senin pekan lalu. Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, PT KCI juga senantiasa memaksimalkan upaya mengelola antrean pengguna agar dapat berjalan lancar dan tertib.
"Hasil dari pengamatan petugas di sejumlah stasiun dan keluhan yang disampaikan pelanggan, mulai ada beberapa orang yang naik KRL ke stasiun-stasiun yang menjadi titik pemberangkatan, meskipun stasiun tujuannya berada di arah sebaliknya. Mereka naik KRL ke arah yang sesungguhnya berlawanan dengan stasiun tujuannya agar dapat naik kereta dengan cepat tanpa harus mengikuti penyekatan dan antrean pengguna di stasiun," kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, Selasa (30/6).
Sebagai contoh, pada pagi hari sejumlah orang dengan tujuan akhir Stasiun Gondangdia naik dari Stasiun Cilebut. Namun, mereka bukan menunggu kereta di peron arah ke Jakarta Kota. Mereka justru menunggu kereta di peron arah ke Bogor yang tidak ada penyekatan karena memang arah tersebut berlawanan dengan pola pergerakan mayoritas penumpang pada jam sibuk.
Baca juga: Pastikan Rencana Reklamasi Ancol, Ini Penjelasan PT PJA
Pada sore hari, pengguna dengan tujuan Bogor atau Bekasi ada juga yang memilih untuk naik kereta tujuan Jakarta Kota lebih dahulu. Di stasiun Jakarta Kota, mereka menunggu di dalam hingga kereta berangkat kembali ke arah sesuai stasiun tujuannya.
"Perilaku ini sebenarnya telah ada sejak masa sebelum pandemi covid-19. Sebelumnya, sebagian pengguna KRL menempuh cara ini untuk mendapatkan tempat duduk selama perjalanan menggunakan KRL," jelas Anne.
Namun, di masa pandemi covid-19 dengan berbagai pembatasan yang ada, tindakan tidak bertanggung jawab semacam ini membuat jumlah pengguna dari stasiun pemberangkatan tidak dapat dimuat maksimum ke dalam kereta. Anne menyebut dampak dari peristiwa itu, antrean kereta di stasiun menjadi tidak lancar.
"Tindakan sebagian pengguna membuat ribuan orang harus mengantre lebih lama lagi di stasiun," ungkapnya.
Oleh karena itu, petugas pengamanan saat menyisir kereta sesampainya di stasiun akan meminta seluruh pengguna yang ada untuk turun dan mengosongkan kereta sebelum diisi pengguna yang telah menunggu di peron.
Para pengguna tersebut jika ingin kembali menggunakan KRL harus melakukan tap out di gate elektronik stasiun kemudian mengantre kembali dari titik awal antrean di stasiun pemberangkatan. Tujuannya agar mereka yang hendak menyiasati antrean dapat diedukasi dan tidak coba-coba lagi melakukan hal serupa.
PT KCI meminta seluruh pengguna KRL untuk disiplin dan bekerja sama mengikuti protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta. PT KCI juga mengajak para pengguna untuk bertenggang rasa kepada sesame pengguna termasuk dengan tertib mengikuti antrean dan penyekatan di stasiun. (OL-14)
Seorang wanita yang berprofesi sebagai wartawan menjadi korban pelecehan ketika menaiki Commuter Line
Mempromosikan lagu barunya Woman's World, berbagai macam foto meme lucu Katy Perry terpasang di dinding gerbong KRL Commuter Line Rute Jabodetabek.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Fraksi Partai NasDem Subardi mendukung penuh penyertaan modal negara sebesar Rp1,8 Triliun yang diajukan KAI Commuter untuk menambah armada kereta rel listrik (KRL).
Perjalanan kereta Commuter Line pada lintasan Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami gangguan akibat genangan air di antara Stasiun Kebayoran dan Stasiun Pondok Ranji pada Sabtu sore.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada tahun ini. Dana sebesar itu dibutuhkan untuk pengadaan sarana KRL.
Pada hari kerja, rata-rata terdapat lebih dari 870 ribu penumpang KRL, sementara di akhir pekan jumlahnya mencapai lebih dari 650 ribu, dengan total perjalanan mencapai 1.090 setiap harinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved