Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DAMPAK banjir yang dirasakan ratusan ribu warga Kota Bekasi, Jawa Barat, pada awal 2020 belum hilang. Musibah tersebut kembali datang pada Selasa (25/2).
Padahal, derita kerugian materi hingga luka psikologis belum juga sembuh. Meski genangan air tak separah banjir pada awal Januari, banjir kali ini cukup membuat mereka terpukul.
Baca juga: Meluas, Ini Titik Banjir di Kabupaten Bekasi
Warga Perumahan Jati Unggul RT07/19, Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Ivan Faisal mengatakan, banjir yang melanda permukimannya saat ini mencapai 2 meter. Tinggi air banjir tersebut bahkan menyerupai kondisi banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai.
"Sejak banjir awal tahun, tiap hujan kami (warga) bersia,mp, apalagi melihat hujan lebat pada dini hari tak kunjung berhenti," kata Ivan, Selasa (25/2).
Baca juga: Tersengat Listrik saat Banjir, Hansip di Bekasi Meninggal
Ia menjelaskan, air mulai memasuki pekarangan rumah sejak pukul 05.00 WIB. Saat itu barang-barang berharga miliknya mulai diamankan mulai dari baju, perabot rumah tangga, dan peralatan elektronik.
Ivan mengaku trauma sejak banjir pada awal tahun. Setiap hujan turun ia tak mampu tertidur pulas dan memilih begadang. Apalagi, setelah pemerintah setempat memperpanjang status siaga darurat bencana hingga Maret.
"Beberapa hari ini jarang tidur ya, karena kan memang setiap malam, setiap hari itu hujan, enggak tenang hidup," tutur Ivan.
Baca juga: Back Water Diduga Pemicu Perluasan Banjir Bekasi
Warga lainnya, Nadya, mengaku kehilangan beberapa perabot berharga sejak banjir awal tahun. Barang-barang itu tidak dapat diselamatkan lantaran ia bersama keluarga pergi keluar kota. Ia sendiri tak menyangka rumahnya itu bakal terendam banjir.
"Karena biasanya kan enggak banjir, banjir pertama itu tahun 2007 lalu. Enggak masuk rumah tapi, nah ini kaget kemarin awal tahun parah sekarang juga masuk rumah," kata dia.
Sejak saat itu, dia mengaku trauma dan enggan membelanjakan perabot rumah tangga sampai pemerintah menyatakan kondisi aman. Paling tidak, saat ini Ia masih bisa tertidur dengan alas kasur di lantai dua rumahnya.
"Jadi yang di lantai satu itu habis ya, mulai dari lemari, bufet, elektronik, dan sofa. Semua kita buang, sekarang enggak mau beli karena memang masih siaga, dan saat ini terbukti banjir lagi," tutur dia.
Dia meminta kepada pemerintah untuk serius dalam penanggulangan bencana banjir. Contohnya dengan menangani seluruh pembangunan folder dan pompa air di Kota Bekasi.
Berdasarkan data yang diperoleh ada 32 titik banjir di Kota Bekasi, pada Selasa (25/2). Sebagian banjir tersebut disebabkan dari luapan aliran kali.
Sejumlah akses jalan juga terputus akibat banjir, seperti di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat atau Kolong Tol JORR, Jalan Bintara Raya, maupun Jalan Jatibening.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan, ketinggian air banjir bervariasi mulai dari 80 sentimeter hingga 100 sentimeter. Ia menduga banjir diaebabkan rencana normalisasi Kali Bekasi belum berjalan.
"Pengerjaan normalisasi itu harusnya dilakukan oleh BWSCC pada tahun ini," kata Tri.
Tri berharap BWSCC mempercepat proses pengerjaan normalisasi Kali Bekasi itu.
Sebab, sesuai apa yang diberitakan sebelumnya Kementerian PUPR sudah menganggarkan sekitar Rp4,3 triliun untuk penanganan Kali Bekasi.
"Semoga dengan kondisinya banjir yang memng semakin berat ini semoga bisa ada percepatan," tandas Tri. (X-15)
DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mendukung Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Tri Adhianto sebagai calon Wali Kota Bekasi pada pilkada serentak 2024.
PENGENDARA sepeda motor tewas terlindas truk kontainer di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/7) siang. Proses evakuasi berlangsung dramatis.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
Video pengeroyokan remaja putri terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), beredar di media sosial. Polisi turun tangan mengusut kasus ini.
Predikat Kota Bekasi sebagai Kota Layak Anak mulai diragukan. Hal ini terkait dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak yang semakin mengkhawatirkan.
Polisi kemudian melakukan penggeledahan dan mendapati adanya dua bilah senjata tajam dan sepucuk airsoft gun.
Lebih dari 600 pelari dari berbagai wilayah ikut memadati Meikarya Run 2024. Fasilitas Central Park dirasa pas untuk berbagai event olahraga.
Sebagaimana diketahui, saat dilakukan penggerebekan, 70 orang diamankan. Setelah dilakukan pemeriksaan, hanya 58 orang yang diduga melakukan tindak pidana perjudian.
Layanan pembuatan paspor dan keimigrasian lainnya akan tetap beroperasi pada saat akhir pekan (weekend)
PIHAK Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota masih terus melakukan penyelidikan kasus tewasnya pekerja kebersihan TPST Bantar Gebang. Pihak kepolisian mengerahkan anjing pelacak atau K-9.
Temuan jasad pria di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi menggegerkan warga. Mayat tersebut ditemukan warga sedang dimakan biawak
TEMUAN jasad pria di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, menggegerkan warga. Mayat tersebut ditemukan warga sedang dimakan biawak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved