Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BALAI Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane mulai melakukan pembebasan lahan untuk menormalisasi Kali Bekasi. Rencananya, proyek nasional tersebut akan dimulai pada 2021.
“Tahun ini kami lakukan pengadaan alat dan pembebasan lahan. Tahun depan proyek tersebut akan dimulai. Namun secara sporadis sudah dilakukan di titik-titik tertentu,” ungkap Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Bambang Hidayah, Kamis (16/1).
Menurut Bambang, normalisasi Kali Bekasi akan dilakukan mulai dari pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas mengarah ke Bendung Bekasi. Adapun, rencana panjang normalisasi kurang lebih sekitar 2 kilometer.
“Namun bisa saja lokasi normalisasi diubah dengan menarik sedikit ke Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas,” jelas Bambang.
Mengenai usulan Komunitas Peduli Sungai Ciliwung Cisadane (KP2C) soal pembangunan pintu air, pihaknya akan membahas terlebih dahulu. Terutama soal sisi fungsionalitas dan perencanaan.
Baca juga: Tanggul Kali Bekasi Bakal Ditinggikan 1 Meter
Selain itu, lanjut dia, untuk rencana pembangunan Waduk Narogong yang berfungsi meminimalisasi banjir di wilayah Kota Bekasi juga akan dilakukan. Waduk tersebut pun akan difungsikan sebagai tempat tampung air baku Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bogor.
“BBWS akan menghimpun masukan, khususnya terkait dengan lokasi pembangunan waduk tersebut,” ungkapnya.
Ketua KP2C Puarman mengatakan empat rekomendasi dari KP2C sudah pernah diajukan ke pemerintah pusat sejak tahun lalu. Rekomendasi tersebut merupakan hasil pengamatan sejak 2006.
“Rekomendasi yang disorongkan KP2C dalam rangka pencegahan luapan Sungai Cileungsi maupun Kali Bekasi. Ini adalah muara dari pengamatan kami yang cukup lama (sejak tahun 2006) tentang "perilaku" kedua sungai tersebut. Termasuk Sungai Cikeas,” jelas Puarman.
Empat rekomendasi tersebut adalah normalisasi sungai Cileungsi, pembangunan tanggul permanen, pembangunan pintu pengendali air dan pembangunan waduk di hulu Sungai Cileungsi.
Dengan upaya tersebut, KP2C meyakini potensi banjir di kawasan bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas maupun Kali Bekasi dapat diminimalisasi.
“Besar harapan kami, empat rekomendasi KP2C ini menjadi pertimbangan Bapak Presiden dan dapat segera diwujudkan. Untuk itu, warga berharap pak Joko Widodo bisa melihat langsung kondisi di perumahan PGP (Pondok Gede Permai) dan VNI (Villa Nusa Indah),” tukasnya.(OL-5)
SETIAP 27 Juli, masyarakat memperingati Hari Sungai Nasional sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian sungai (air) sumber kehidupan kota dan kita.
Sebanyak 9 sungai saat ini sudah dinormalisasi dan 7 lainnya menyusul
PEMPROV DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 miliar pada tahun ini untuk pembebasan lahan khusus bagi program normalisasi Kali Ciliwung.
Puluhan masyarakat kerja bakti membersihkan Kali Pulo sebagai bagian dari program BRI Jaga Sungai, Jaga Kehidupan.
BIDANG Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok, Jawa Barat, melakukan berbagai strategi untuk mengatasi masalah banjir di Kota Depok.
Pembebasan lahan untuk normalisasi di Rawajati ditargetkan selesai akhir tahun ini. Nantinya, ada area sepanjang 500 meter di sisi kanan dan kiri yang jadi sasaran normalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved