Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DUA mesin cuci siap pakai bertengger di depan pelataran Masjid Al Kautsar di Perumahan Villa Nusa Indah 2, Kota Bekasi. Puluhan plastik berisikan baju kotor teronggok di samping mesin cuci tersebut.
Layaknya kegiatan pembagian bantuan sembako, baju di dalam plastik-plastik itu tengah mengantre masuk ke mesin cuci. Setelah tiga hari bermandikan lumpur di dalam lemari para warga Villa Nusa Indah, baju tersebut butuh sentuhan air dan busa sabun agar kembali bisa dipakai pemiliknya.
Banjir hingga 2 meter lebih yang melanda permukiman ini membuat aliran listrik hingga kemarin belum juga pulih. Selain butuh tempat berteduh dan makanan, warga juga butuh pakaian layak.
"Habis baju, penuh lumpur semua satu lemari, mana air juga belum nyala," ungkap Diah, salah satu warga Villa Nusa Indah 2, kemarin.
Diah mengaku banjir yang menggenangi perumahan itu sejak Rabu (1/1) merendam seluruh lantai 1 bangunan rumahnya. Bahkan, banyak perabot yang rusak akibat bencana tersebut.
"Makanya sekarang saya enggak punya baju. Donasi baju layak dari para relawan tidak muat. Ada yang muat, tapi tidak cocok dan bau. Ada juga yang tidak layak pakai," ujar Diah.
Untungnya, kata Diah, laundry keliling dari relawan Ayo Bergerak Bareng hadir di tengah warga. Bahkan, mesin pengeringnya pun bisa dipakai secara cuma-cuma alias gratis.
"Ngantre banget, tapi ya kita cari yang prioritas dulu yang mau dipakai, daripada enggak ganti-ganti, kan. Paling penting ini kan pakaian dalam, baju anak sekolah juga, baju suami ke kantor," lanjut dia.
Inisiatif laundry keliling tersebut rupanya sudah lama digagas para relawan Ayo Gerak Bareng. Ide tersebut bermula ketika banyak baju yang didonasikan para donatur menumpuk tidak terpakai. Bukan soal ukuran saja yang jadi soal, tidak sedikit juga yang tidak layak.
"Akhirnya kita cari solusinya, warga bencana butuh pakaian layak, enggak cocok sama baju donasi, solusinya harus cuci," ungkap Founder Ayo Gerak Bareng, Zaky.
Zaky menjelaskan, soal teknis pengerahan relawan dari Ayo Gerak Bareng, itu berkoordinasi dengan ketua RT/RW setempat lokasi bencana. Nantinya, warga sendiri yang bisa mengoperasionalkan mesin cuci tersebut. "Jangan khawatir kita bawa genset sendiri. Kalau daerahnya belum ada aliran listrik, kita pakai itu," kata dia.
Saat ini, lanjut dia, baru ada tiga lokasi yang bisa dijangkau, yakni di wilayah Villa Nusa Indah Bekasi dan Jakarta Barat. "Harusnya keliling, tapi ini mandek karena antrean warga. Ini gratis, ya, tidak dipungut biaya." (Gana Buana/X-10)
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diprediksi tetap akan jadi wilayah paling banyak disasar para pencari hunian.
Jabodetabek, wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan kedua di dunia dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, tetap menjadi magnet bagi pencari hunian.
BMKG menilai terjadinya fenomena hujan lebat selama beberapa hari pada musim kemarau di wilayah Indonesia bagian barat khususnya Jabodetabek merupakan fenomena yang lumrah.
Psikolog Patricia Elfira Vinny mengungkapkan buruknya kualitas udara tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan mental.
Bantuan logistik yang diberikan berupa kebutuhan pokok, seperti bahan makanan, obat-obatan, perlengkapan anak, perlengkapan mandi, dan selimut.
Banjir di Kabupaten Demak mencapai tingkat terparah yang berdampak kepada lebih dari 93 ribu jiwa.
PEMERINTAH Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) telah menyalurkan sebanyak 419 ton beras untuk korban banjir di daerah tersebut.
BSI Maslahat menyalurkan bantuan kepada penyintas banjir di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah. Jumlah bantuan yang disalurkan sebesar Rp100 juta.
BRI Insurance (BRINS) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) kepada korban banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di Kudus dan Demak
Adapun bantuan yang disampaikan antara lain bahan makanan, makanan siap saji, popok bayi dan juga beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved