Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJAK pemberlakuan perluasan sistem Ganjil Genap, Senin (9/9), pengguna transportasi umum di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Bahkan, Trans-Jakarta mencatatkan rekor penumpang 907 ribu pada Rabu (11/9).
Salah satu warga yang baru menggunakan transportasi umum adalah Doni, 28, yang menggunakan KRL dan Trans-Jakarta sejak uji coba perluasan sistem Ganjil Genap pada Agustus lalu. Setidaknya terdapat dua ruas jalan yang mengalami dampak perluasan Ganjil Genap menuju ke kantornya, yakni Jl Pramuka dan Jl Gajah Mada.
"Dari uji coba kemarin udah naik ini (Trans-Jakarta). Karena kebetulan arah ke kantor sekarang kena Ganjil Genap," ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Halte Juanda, Jumat (13/9).
Baca juga: Penumpang Trans-Jakarta dan MRT Tembus Satu Juta
Sejak menggunakan transportasi umum, ia mengaku harus berangkat lebih pagi. Hal ini dikarenakan waktu tempuh ke kantor dari kediamannya di Buaran, Jakarta Timur, bertambah.
"Bangun lebih pagi, berangkat juga. Karena kan harus naik kereta dulu dari (stasiun) Buaran. Terus turun di (stasiun) Juanda, lanjut lagi naik ini (Trans Jakarta). Emang lebih lama sih," jelasnya.
Peralihan menggunakan transportasi umum dilakukan secara bertahap oleh Doni. Mulanya, ia masih mengendarai mobil pada tanggal genap. Doni menilai menggunakan transportasi umum lebih hemat biaya.
"Awalnya kalau tanggal genap masih bawa mobil, kalo ganjil baru naik (transportasi) umum. Tapi sekarang jadi setiap hari. Ketemunya lebih murah naik ini," pungkasnya.
Alasan senada diungkapkan Felicia, 21. Mahasiswi yang berkuliah di daerah Semanggi ini mengaku telah beralih ke Trans-Jakarta sejak Maret lalu. Ia menilai ongkos Trans-Jakarta lebih murah ketimbang transportasi umum lainnya.
"Karena anak kos, kalau pakai ojek online mahal kan. Lebih murah aja," tuturnya.
Sebelumnya, Felicia menggunakan mobil untuk kegiatannya berkuliah sehari-hari. Namun, adanya sistem perluasan Ganjil Genap memperkuat alasannya untuk beralih ke Trans-Jakarta.
"Sekarang kan (sistem Ganjil Genap) sudah sampai Jl Gunung Sahari juga ya, jadi makin banyak aja rute yang kena. Kalau dulu sih masih banyak (jalan) alternatifnya," jelasnya.
Selain ihwal biaya, dengan beralih ke transportasi umum, Felicia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjalankan gaya hidup berkelanjutan.
"Aku pengen lebih hidup sustainable. Nggak pakai mobil. Dan emang suka jalan sambil dengerin lagu pake earphone. Enjoy sih."
Felicia berharap pihak Trans-Jakarta menambah jumlah armadanya. Sebab semenjak sistem Ganjil Genap diperluas, ia merasa penumpang Trans-Jakarta semakin bertambah banyak.(OL-5)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Operasional bus listrik lebih memungkinakn karena rute yang sudah pasti dibandingkan truk listrik untuk logistik.
Integrasi antar moda transportasi publik diharapkan tetap dilaksanakan secara berkelanjutan.
Transjakarta telah selesai merevitalisasi 46 halte. Semua kini sudah siap digunakan dan dijamin dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat mendorong pemerintah untuk melahirkan upaya penanganan polusi secara serius.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan progres pembangunan LRT Jakarta fase 1B Velodrome-Manggarai saat ini mencapai 22,4%.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyerahkan hal itu kepada PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).
Sebanyak 29 rute mikrotrans Jak Lingko tidak beroperasi imbas aksi unjuk rasa dilakukan operator Jak Lingko yang berlangsung di depan gedung Balailota DKI Jakarta, Selasa (30/7).
Bank DKI kembali menjalin kemitraan bersama Transjakarta. Kolabrasi kali ini dilakukan melalui penamaan halte dari Halte Gelora Bung Karno menjadi Halte Senayan Bank DKI.
Jika rute Transjakarta tersedia, informasi waktu real-time akan ditampilkan secara jelas dalam hasil pencarian di Google Maps.
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan penyesuaian layanan di sejumlah rute karena adanya aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Patung Kuda, Rabu (17/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved