Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENYAKIT deman berdarah dengue (DBD) mulai berjangkit di Kota Depok. Berjangkitnya penyebaran penyakit demam berdarah dengue akibat lingkungan kotor menyebabkan nyamuk aedes aegypti berkembang dan menularkan penyakit.
Sepanjang Januari 2019, sudah 149 kasus demam berdarah di Kota Depok. Jumlah penderita demam berdarah di Kota Depok kemungkinan mencapai ratusan jika Dinas Kesehatan Kota setempat mendata warga penderita non-KTP Kota Depok, yang dirawat di rumah sakit-rumah sakit di Kota Depok.
"Jika mereka warga Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) tidak kami data. Kami, hanya mendata warga Kota Depok. Tujuannya, agar kami mudah melakukan intervensi kepada mereka," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita, Sabtu (26/1).
Intervensi dimaksud ialah upaya untuk mencegah penyebaran wabah demam berdarah yang ditularkan gigitan nyamuk aedes aegypti meluas ke berbagai wilayah di 63 kelurahan dan 11 kecamatan di Kota Depok. Salah satunya dengan fogging serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Menurut Novarita, meski sudah 149 kasus demam berdarah di Kota Depok, hal itu belum bisa disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Belum masuk sebagai kategori KLB. Ini baru masuk dalam kategori Siaga DBD,“ kata dia.
Baca juga: Cegah DBD, Klaten Intensifkan Program RW Sehat
Novarita mengakui, wilayahnya merupakan endemis demam berdarah. Tiap tahun penyakit mematikan tersebut selalu ditemukan di wilayah itu. Sepanjang 2018 ada 892 kasus demam berdarah di Kota Depok.
Tingginya demam berdarah di Kota Depok diduga karena banyak rumah kosong dan tidak dibersihkan sehingga nyamuk berkembang biak. Selain itu, pola hidup tidak sehat juga memicu berjangkitnya penyakit mematikan itu.
Jika masyarakat tidak peduli membersihkan lingkungan, sambungnya, penyakit demam berdarah akan terus berjangkit dan mengancam keselamatan masyarakat. Sebab, demam berdarah bisa menyerang siapa saja. Untuk itu, tidak ada kompromi bagi nyamuk aedes aegypti.
Dikatakan Novarita, penyuluhan tak akan ampuh jika tidak ditindak lanjuti dengan pembersihan lingkungan fogging atau pengasapan. Karena pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Sementara jentik-jentinya akan terus tumbuh dan berkembang biak.
Pemberantasan nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan memberantas sarang. Yakni dengan cara membersihan, menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang bisa menampung air yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
Selain itu, lanjut Novarita, cuaca yang saat ini tengah tengah tak menentu dengan curah hujan yang cukup tinggi juga menjadi pemicu meningkatnya kasus demam berdarah. Hal lain yang wajib diwaspadai oleh warga Kota Depok dalam kasus demam berdarah ini adalah munculnya new emerging disease dimana beberapa kasus demam berdarah tidak disertai dengan munculnya bercak merah di kulit.
"Mencegah demam berdarah adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, bila lingkungan rumah kita kotor maka bisa menjadi wadah tempat berkembang biak nyamuk aedes aegepyti dan bisa menjangkiti banyak orang," papar Novarita. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved