Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah memeriksa belasan orang terkait teror di rumah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, termasuk pemilik rumah tersebut.
"Kita mendapatkan saksi, ada saksi 11 orang kita periksa, saksi dari korban kemudian dari keluarga maupun orang yang tinggal disitu. Kemudian juga ada saksi-saksi yang jualan di depan rumah dari korban dan juga ada rumah di samping kiri atau tetangga," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Argo menambahkan, mereka diperiksa karena mendengar dan melihat aktivitas mencurigakan dua orang yang diduga menjadi pelaku pelemparan bom molotov ke rumah Laode. Dari pemeriksaan polisi mendapat sejumlah keterangan.
"Pada perinsipnya bahwa dari keterangan saksi ada yang mendengar suatu lemparan yang menyerupai gelas pecah suaranya. Ada juga saksi yang menyampaikan bahwa ada suara kendaraan bermotor roda dua di situ," jelasnya.
Baca juga: Iqbal Sebut Teror di Kediaman Agus Rahardjo Bom Palsu
Kata Argo, penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti guna memudahkan pengusutan kasus teror itu, di antaranya, rekaman kamera pengawas (CCTV) yang tengah dievaluasi oleh tim laboratorium forensik (labfor) Polri.
"Jadi CCTV itu sudah kita ambil, Kemudian sudah kita bahwa ke labfor. Nanti akan kita evaluasi seperti apa dari pada gambar CCTV itu. Baik itu CCTV yang ada dirumah korban dan juga yang ada di jalur," terangnya.
Sementara, di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo, polis telah memeriksa 6 orang saksi melihat dan mengetahui adanya barang yang mencurigakan di kawasan itu.
"Kemudian untuk yang kasus dibekasi di rumah ketua KPK. Kita sudah periksa 6 saksi. Dari hasil metode induktif ya. Intinya saksi itu yang melihat ada barang berupa tas yang dicantolkan di pagar," sebutnya.
Dari hasil pemeriksaan, Argo menyebutkan, ada saksi yang pernah ditanyakan alamat rumah RT setempat dan kediaman Ketua KPK sebelum ditemukan tas yang mencurigakan tersebut.
"Ada saksi penjual bubur yang kita tanya. Ternyata memang dia melihat ada orang yang datang ke tempat penjual bubur itu dan menanyakan rumah pak RT. Kemudian menanyakan rumah ketua KPK," pungkasnya. (OL-3)
RATUSAN warga Tembesi, Batanghari, melempari kapal tugboat (kapal tunda) penarik tongkang batu bara yang melintasi kolong Jembatan Tembesi dengan bom molotov
Satu bom molotov dilemparkan ke toko milik jaringan Malaysia yang menjual kaus kaki bertuliskan Allah. Ini dikatakan polisi pada Sabtu (30/3).
VIRAL di media sosial sebuah aksi tawuran di Jalan, Dr. Sumarno, Cakung, Jakarta Timur atau tepatnya di depan Gedung Walikota Jakarta Timur, Minggu (17/9) dini hari.
Sebanyak 100 anggota TNI diduga melakukan serangan terhadap Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (27/4) pukul 01.45 Wita. Mereka melempari polres dengan batu dan bom molotov.
Kabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Aswin Siregar menyatakan, pihaknya siap menghadapi praperadilan John Sondang yang rencananya akan digelar perdana pada 11 Januari 2023, di PN Jaksel.
Israel merebut Tepi Barat dari Yordania dalam Perang Enam Hari pada 1967. Sejak itu, sekitar 475.000 pemukim Yahudi telah pindah ke wilayah itu tinggal di komunitas yang dianggap ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved