Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIMPIN Hamas Ismail Haniyeh meminta Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk menggunakan tur Timur Tengahnya saat ini untuk mengakhiri agresi Israel ketika perang berkecamuk di jalur Gaza, Palestina. Diplomat utama AS itu tiba di Turki pada Jumat (5/1) untuk memulai perjalanan yang mencakup rencana kunjungan ke Israel dan Tepi Barat yang diduduki serta beberapa negara Teluk.
Para pejabat AS mengatakan bahwa Blinken, dalam tur regionalnya yang keempat sejak pertempuran meletus akibat serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, akan fokus untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung, yang diperintah kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu.
Dalam pesan video yang diunggah Jumat malam di saluran media sosial Hamas, Haniyeh mengatakan dia berharap Blinken telah, "memahami pelajaran dari tiga bulan terakhir," bahwa Israel tanpa henti membombardir Gaza dalam upaya menghancurkan kelompok Islam tersebut.
Baca juga: Tepi Barat Alami Lonjakan Jumlah Pemukiman Israel Sejak Perang Gaza
Dukungan AS terhadap kampanye militer Israel, "Telah menyebabkan pembantaian dan kejahatan perang yang belum pernah terjadi terhadap rakyat kami di Gaza," kata Haniyeh. "Kami berharap dia akan lebih fokus kali ini untuk mengakhiri agresi," serta, "Penjajahan seluruh tanah Palestina," tambah ketua Hamas yang berbasis di Qatar.
Haniyeh juga mendesak para pemimpin regional yang akan bertemu Blinken untuk memberi tahunya bahwa stabilitas di Timur Tengah terkait erat dengan perjuangan kemerdekaan Palestina. Amerika Serikat ialah pendukung utama militer dan politik Israel dan telah berulang kali menolak mendukung seruan gencatan senjata.
Namun, Washington telah memberikan dukungannya pada jeda kemanusiaan dan mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut lebih banyak bantuan masuk ke Gaza. Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi terhadap Israel yang mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang, sebagian besar dari mereka ialah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.
Baca juga: Iran Berkabung atas 84 Orang Tewas dalam Dua Ledakan
Israel merespons dengan membombardir wilayah tersebut dan mengirimkan pasukan darat, menewaskan sedikitnya 22.722 orang. Kebanyakan dari mereka ialah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. (Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved