Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional menyuarakan kekhawatiran pada Rabu (15/11) setelah pasukan Israel menggerebek rumah sakit (RS) terbesar di Gaza, Palestina. Keduanya menuntut ribuan pasien dan warga sipil dilindungi.
Pasukan Israel memasuki rumah sakit Al-Shifa. Mereka menargetkan dugaan pusat komando Hamas dalam terowongan di bawah pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan di sana dari pertempuran sengit. "Saya terkejut dengan laporan serangan militer di rumah sakit Al-Shifa di Gaza," kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths di X, sebelumnya Twitter.
"Perlindungan terhadap bayi baru lahir, pasien, staf medis, dan seluruh warga sipil harus mengesampingkan semua masalah lain. Rumah sakit bukanlah medan pertempuran."
Baca juga: Iran Minta PBB Masukkan Bantuan Lebih Banyak ke Gaza
Misi Israel untuk PBB di Jenewa mengecam Griffiths. Israel menghubungkan komentarnya dengan pertemuan yang ia adakan di kota Swiss pada Rabu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
"Apakah Anda men-tweet ini sebelum atau sesudah Anda bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran pagi ini? Apakah Anda meminta dia untuk menghentikan pendanaan dan mempersenjatai organisasi teroris yang menggunakan rumah sakit untuk bersembunyi?" katanya di X.
Baca juga: PM Spanyol Desak Israel Akhiri Pembunuhan tanpa Pandang Bulu di Gaza
"Iran tidak peduli dengan rakyat Gaza. PBB harus berhenti dijadikan pion dalam keinginan Iran untuk melakukan kematian dan kehancuran."
Al-Shifa menjadi tujuan utama dalam kampanye Israel. PBB memperkirakan setidaknya 2.300 orang--pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi--berada di dalam dan mungkin tidak dapat melarikan diri karena pertempuran sengit.
Para saksi mata menggambarkan kondisi mengerikan di dalam rumah sakit. Prosedur medis dilakukan tanpa obat bius, keluarga-keluarga yang kekurangan makanan dan air tinggal di koridor, dan bau mayat membusuk memenuhi udara.
Griffiths menekankan dalam pernyataan video terpisah pada Rabu bahwa dia memahami Israel ingin menemukan para pemimpin Hamas. Namun ia berkeras bahwa itu bukan alasan untuk mengubah rumah sakit menjadi medan perang.
"Hamas tidak boleh, tidak boleh, menggunakan tempat seperti rumah sakit sebagai tameng atas kehadiran mereka," katanya.
Griffiths mengatakan perhatian utama badan kemanusiaan PBB yang dipimpinnya ialah, "Keselamatan pasien di rumah sakit itu yang tentu saja berada dalam bahaya besar saat ini."
"Kami tidak punya bahan bakar untuk menjalankannya. Bayi-bayi itu tidak punya inkubator, baru lahir. Ada yang sudah mati. Kami tidak bisa mengeluarkannya. Terlalu berbahaya," ujarnya.
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan tersebut kembali kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit. "Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka dan pasien mereka."
Komite Palang Merah Internasional mengatakan mereka sangat prihatin dengan dampaknya terhadap orang-orang yang sakit dan terluka, staf medis, dan warga sipil. "Semua tindakan untuk menghindari konsekuensi apa pun terhadap mereka harus diambil," kata ICRC. "Pasien, staf medis, dan warga sipil harus selalu dilindungi." (AFP/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved