Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PIHAK Rusia mengatakan serangan pesawat tak berawak atau drone Ukraina di wilayahnya dibantu Amerika Serikat (AS) dan NATO. Komentar itu dilontarkan setelah lima pesawat tak berawak dilumpuhkan di dekat Moskow Selasa (4/6).
"Negara-negara Barat sedang melatih operator drone dan memberikan (laporan) intelijen yang diperlukan untuk melakukan kejahatan semacam itu,” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Moskow mengatakan Barat telah memungkinkan Ukraina untuk melakukan serangan pesawat tak berawak. Aksi tersebut dicap sebagai serangan teroris.
Baca juga: Pertahanan Udara Ukraina Rapuh, Zelensky Minta Bantuan Barat
"Serangan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan yang diberikan kepada rezim Kyiv oleh AS dan sekutu NATO-nya," tambah pernyataan tersebut.
Serangan ini menjadi yang terbaru dalam setelah di Kremlin dan kota-kota Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina. Militer Rusia mengatakan, telah menjatuhkan kelima drone dan tidak ada kerusakan atau korban jiwa dari serangan dini hari itu.
Baca juga: Rusia Serang Kyiv, Ukraina Beri Perlawan Sengit di Donetsk
Layanan darurat yang dikutip oleh kantor berita RIA Novosti milik pemerintah mengatakan, salah satu drone dilumpuhkan di Kubinka, sekitar 40 kilometer dari Bandara Internasional Vnukovo, di mana lalu lintas udara sempat terganggu.
Pada awal Mei, dua drone ditembak jatuh di atas Kremlin, dan kemudian di bulan yang sama drone menghantam gedung tinggi Moskow. (AFP/Z-6)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Seorang komandan dari kelompok tentara bayaran Rusia, yang kini dikenal sebagai Africa Corps, tewas di Mali setelah serangan pemberontak selama badai pasir.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris.
Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved