Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
IRAN dan Arab Saudi mengambil langkah mendekatkan diri untuk mencapai rekonsiliasi ketika Menteri Luar Negeri Arab Saudi melakukan lawatan pertama dalam tempo tujuh tahun ke Riyadh.
Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan bertemu dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian untuk membahas keamanan kawasan.
Menlu Arab Saudi kemudian dijadwalkan bertemu Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk menyerahkan undangan untuk berkunjung ke 'Negeri Petrodolar' itu.
Baca juga: Raisi: Iran dan Venezuela Berteman dengan Musuh yang Sama
Arab Saudi, yang dikuasai kelompok Sunni, memutuskan hubungan dengan Iran, yang dipimpin kelompok Syiah, pada 2016 setelah kedutaan besar mereka di Teheran dan konsulat di Mashhad diserbu demonstran yang memprotes eksekusi mati ulama syiah Nimr al-Nimr di Riyadh.
Namun, Maret lalu, kedua negara sepakat memperbakiki hubungan mereka dan membuka kembali kedutaan besar di masing-masing negara dalam kesepakatan yang dimoderatori oleh Tiongkok.
Pada 6 Juni, Iran membuka kembali kedutaan besar dan konsulat mereka di Arab Saudi sementara kerajaan itu berjanji akan segera membuka misi diplomasi mereka di Teheran.
Baca juga: Presiden Iran Berkunjung ke Negara-Negara yang Disanksi AS
"Saya ingin menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara kedua negara mengenai keamanan regional, terutama masalah keamanan maritim dan jalur perairan," ungkap Pangeran Faisal dalam konferensi pers bersama Amir-Abdollahian. (AFP/Z-1)
Kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi terkait dengan meningkatkan fungsi dan peran masjid sebagai pusat kegiatan umat.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci memasuki babak akhir. Ini ditandai dengan dipulangkannya 316 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati.
Ke depan, harus terus dilakukan terobosan-terobosan yang mampu mengatasi persoalan yang masih ditemukan di lapangan.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved