Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NEGARA-NEGARA dan organisasi-organisasi dunia hanya mengecam kekejian Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/6). Tidak ada satu pun negara atau organisasi dunia yang menjatuhkan sanksi atas kekerasan yang ditunjukkan negara Zionis itu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hanya mengaku terkejut dengan gambar-gambar yang memperlihatkan pasukan keamanan Israel yang memukuli orang-orang di Masjid Al-Aqsa.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres melihat gambar-gambar kekerasan dan pemukulan oleh pasukan Israel di dalam situs suci itu dan merasa lebih tertekan.
Baca juga: Pemukim Israel Paksa Masuk Masjid Al-Aqsa, Dikawal Tentara
Karena itu terjadi pada waktu yang suci bagi orang Islam, Yahudi dan Kristen. Seharusnya itu menjadi ruang perdamaian dan nihil kekerasan.
“Tempat ibadah seharusnya hanya digunakan untuk ibadah yang damai,” tegas Dujarric.
Sementara itu, negara yang gandrung akan penjatuhan sanksi terhadap negara yang melanggar nilai-nilai kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia (HAM), Amerika Serikat (AS), juga hanya mengaku prihatin dengan tindakan negara sekutunya itu.
Baca juga: Hizbullah Dukung Tindakan Palestina Lindungi Jemaah dan Masjid Al-Aqsa
Washington mendesak Israel dan Palestina untuk menahan diri.
"Kami tetap sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut dan kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Menurut dia, sangat penting bagi Israel maupun Palestina bekerja sama untuk meredakan ketegangan dan memulihkan ketenangan.
Turki, melalui Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengutuk penggerebekan polisi Israel, menyebut tindakan seperti itu di kompleks masjid sebagai garis merah untuk Turki.
“Saya mengutuk tindakan keji terhadap kiblat pertama umat Islam atas nama negara dan rakyat saya, dan saya menyerukan agar serangan dihentikan secepat mungkin,” kata Erdogan.
Israel, kata dia, menunjukkan politik represi, politik darah, politik provokasi. Turki tidak pernah bisa tinggal diam dan bergeming dalam menghadapi serangan-serangan ini.
"Menangani Masjid Al-Aqsa dan menginjak-injak kesuciannya adalah garis merah bagi kami," ujarnya.
Turki mengecam serangan terhadap jamaah Masji Al-Aqsa, lanjut Erdogan, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Israel melanggar kesakralan beragama.
“Normalisasi bilateral Turki dengan Israel telah dimulai, tetapi komitmen kami tidak dapat mengorbankan kepentingan Palestina dan prinsip-prinsip kami,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sela-sela pertemuan NATO di Brussel.
Ia mengatakan serangan ini telah melampaui batas.
Sikap serupa diutarakan Liga Arab Liga Arab. Kelompok ini meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk campur tangan guna menghentikan kejahatan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat di Kairo pada Rabu (5/4), Liga Arab mengutuk serangan Israel.
“Kejahatan ini meningkat secara berbahaya di hari-hari terakhir Ramadan dan menyebabkan ratusan orang terluka dan penangkapan jemaah, penyerangan dan penodaan yang disengaja terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa oleh pejabat ekstremis Israel dan pemukim di bawah perlindungan pasukan pendudukan,” itu pernyataan organisasi tersebut.
Pernyataan itu turut menolak segala bentuk pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen, terutama yang bertujuan mengubah status quo sejarah dan hukum di Masjid Al-Aqsa.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut mengkritik retorika jahat pemerintah Israel dan mendesak untuk mengubah pendekatan terhadap Palestina.
“Kami sangat prihatin dengan retorika kejam yang keluar dari pemerintah Israel. Kami prihatin dengan reformasi peradilan dan kami prihatin dengan kekerasan di sekitar Masjid Al-Aqsa,” kata Trudeau.
Menurut dia, dunia perlu melihat pemerintah Israel bergeser dalam pendekatannya.
"Kanada mengatakan bahwa sebagai teman dekat dan teguh Israel, kami sangat prihatin dengan arah yang telah diambil pemerintah Israel,” katanya.
Yordania, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Jerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan kompleks Israel yang mencolok tersebut.
Sementara Kementerian luar negeri Jerman menyerukan penghentian segera serangan terang-terangan Israel terhadap jamaah Al-Aqsa.
"Setiap orang yang memiliki pengaruh pada situasi memiliki tanggung jawab untuk tidak menuangkan lebih banyak minyak ke api dan melakukan segala kemungkinan untuk menenangkan situasi," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman.
Penting bagi otoritas Israel dan Palestina untuk tetap berhubungan dekat, serta pejabat Yordania, yang mengelola Masjid Al-Aqsa. Kemudian Qatar memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa praktik kekerasan Israel akan berdampak serius pada keamanan dan stabilitas di kawasan.
Pertunjukan Israel jika terus dilakukan akan merusak upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dengan Palestina. Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel.
“UEA meminta otoritas Israel untuk menghentikan eskalasi dan menghindari memperburuk ketegangan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut,” kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri UEA. (Aljazeera/Z-1)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
KELOMPOK perjuangan Palestina, Hamas, memperingatkan Zionis soal aksi berbahaya yang mereka lakukan untuk menodai kesucian Masjid Al-Aqsa.
Itamar Ben-Gvir datang ke kompleks itu untuk berdoa agar para sandera Israel yang ditawan militan Palestina di Jalur Gaza dikembalikan tetapi tanpa kesepakatan yang gegabah dan tanpa menyerah.
Sebanyak 50.000 warga Palestina melaksanakan salat tarawih di Masjid Al Aqsa di Yerusalem timur, Kamis (21/3), di tengah pembatasan dari Israel.
Semula banyak pihak mengkhawatirkan pihak Israel akan mengulangi pembantaian seperti salat tarawih, beberapa hari lalu.
Masalah status Jerusalem dan tempat-tempat suci di kota tersebut harus diselesaikan sebagai bagian dari proses diplomasi komprehensif mengenai penyelesaian Israel-Palestina.
Amerika Serikat (AS) mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem selama Ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved