Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara resmi meminta Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk memimpin sesi pleno KTT Demokrasi kedua.
Kantor Yoon mempublikasikan gambar pindaian dari surat Biden baru-baru ini kepada Yoon yang memintanya untuk memimpin salah satu dari lima sesi pleno pada tanggal 29 Maret.
KTT tersebut dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 29-30 Maret, dan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Kosta Rika, Belanda dan Zambia. KTT ini akan mengumpulkan para pemimpin dunia dalam format virtual dan paripurna.
Baca juga: Joe Biden Kecam Aksi Brutal Pendukung Presiden Bolsonaro
Dalam surat tersebut, Biden mengatakan bahwa kerja sama yang erat dan tak kenal lelah dari Yoon telah membantu memastikan bahwa KTT ini akan sukses.
"Menjadi tuan rumah bersama acara ini akan memperkuat kebenaran bahwa demokrasi adalah aspirasi bersama dan tanggung jawab bersama, yang harus kita junjung tinggi," ujarBiden.
Baca juga: Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Tiba di Bali
Sementara itu, Kim Il-bum, kepala protokol di kantor kepresidenan, mengajukan pengunduran diri pekan lalu, kurang dari setahun setelah menduduki jabatan tersebut, menurut seorang pejabat.
Berbicara dengan syarat anonim, pejabat tersebut menepis rumor bahwa Kim telah dipecat.
Kim telah menawarkan untuk mengundurkan diri sebagai keputusan sukarela karena alasan pribadi, kata pejabat tersebut di tengah laporan bahwa ia kemungkinan akan segera ditunjuk sebagai kepala misi diplomatik Korea Selatan di luar negeri. (yna/Z-10)
Korsel telah mencoba berbagai insentif untuk membantu menarik keluarga agar memiliki anak selama satu dekade terakhir.
Presiden Yoon Suk Yeol menegaskan Korea Selatan tidak akan tinggal diam terhadap provokasi "keji" Korea Utara dan berjanji melindungi rakyat melalui kesiapan militer dan aliansi dengan AS.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berencana membentuk Kementerian Perencanaan Lawan Laju Kelahiran Rendah dalam upaya menghadapi "keadaan darurat nasional".
PRESIDEN Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjanjikan reformasi. Pernyataan itu muncul usai Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon, Perdana Menteri Han Duck-soo dan sejumlah pembantu
Partai-partai oposisi Korea Selatan meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilihan parlemen, mengalahkan Presiden Yoon Suk Yeol dan partai konservatifnya.
Penyanyi dari grup musik Aespa, Karina, dikonfirmasi telah berpisah dengan aktor Korea, Lee Jae-wook. Kabarnya, perpisahan keduanya diduga karena komentar jaha
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved