Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RUSIA telah menolak proposal perdamaian versi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Moskow menilai 10 syarat yang diajukan Zelensky tidak serius untuk mengakhiri peperangan.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada kantor berita Rusia, RIA, Kamis (29/12). Lavrov juga mengatakan harapan Kyiv untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Krimea dengan bantuan Barat adalah ilusi.
Komentar diplomat veteran Rusia tersebut mewakili bukti terbaru bahwa kesepakatan damai Moskow dan Kyiv masih jauh dari harapan. Beberapa jam setelah Lavrov menolak proposal Zelensky, pejabat Ukraina mengatakan negara itu diserang rudal Rusia
Beberapa ledakan terjadi di kota-kota besar, termasuk ibu kota Ukraina, Kyiv. Zelensky dengan penuh semangat mendorong rencana perdamaian 10 poin yang meminta Rusia menghormati dan memulihkan integritas teritorial Ukraina dan menarik semua pasukannya.
Tetapi Moskow bersikeras Kyiv harus menerima hasil aneksasi Rusia atas Luhansk dan Donetsk, dan Kherson dan Zaporizhia. "Tidak akan ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia”, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Baca juga: Ukraina Diserang Rentetan Rudal Baru Rusia
Sementara itu Lavrov mengatakan Rusia akan terus membangun kekuatan tempur dan kemampuan teknologi pertahanan di Ukraina. Dia juga menekankan bahwa pasukan yang dimobilisasi telah menjalani pelatihan serius.
Lavrov menambahkan militer negaranya sedang mengerjakan rencana baru untuk menghentikan pasokan senjata dan amunisi yang dikirim dari luar negeri untuk pasukan Ukraina. Pernyataan itu bertentangan dengan komentar Presiden Vladimir Putin baru-baru ini yang menunjukkan kesediaan untuk kembali ke diplomasi.
Amerika Serikat dan Ukraina menilai pernyataan Putin tidak tulus. Ukraina, telah mengupayakan KTT perdamaian yang dipimpin oleh PBB pada Februari. Selama dua bulan terakhir, Zelensky telah mendesak para pemimpin kelompok G20 dan G7 untuk mendukung idenya untuk KTT tersebut yang akan fokus pada pembahasan proposal perdamaian versi dirinya. (Aljazeera/OL-4)
Agen intelijen militer Ukraina mengklaim terlibat dalam penyergapan yang menewaskan petempur dari kelompok Wagner Rusia di Mali, ribuan mil dari garis depan di Ukraina.
Sejumlah atlet yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 harus berjuang bukan hanya soal kemenangan, tetapi perjuangan sebuah negara untuk bertahan hidup.
Diplomat RI periode 1988-2021, Ple Priatna, mengatakan bahwa situasi di Ukraina-Rusia dengan Israel-Palestina tidak bisa disamakan.
AS telah memberikan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar untuk Kyiv sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Keluarga korban penerbangan Malaysia Airlines MH17 memperingati 10 tahun jatuhnya pesawat tersebut.
Kebijakan politik luar negeri calon Wakil Presiden JD Vance, terkait Palestina, Ukraina, dan Tiongkok menjadi tanda tanya. Bagaimana posisinya?
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk perang di Gaza.
Pigai selain menemui anak-anak korban perang juga bertemu dengan otoritas Ukraina seperti Ombudsman Anak dan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Pemimpin-pemimpin G7 mengeluarkan peringatan keras terhadap Tiongkok, menuding dukungan terhadap industri pertahanan Rusia memungkinkan Moskow melanjutkan perang di Ukraina.
Ukraina menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan, dengan alasan tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Moskow.
Vladimir Putin telah menuntut agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah, menarik pasukan lebih jauh ke dalam negaranya sendir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved