Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN Plus Three bekerja sama untuk menghadapi krisis. Hal itu disampaikan presiden dalam pertemuan KTT ke-25 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu, (12/11).
ASEAN Plus Three merupakan kerja sama antara 10 pemimpin negara ASEAN ditambah Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.
“APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ujar Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menggarisbawahi tiga isu yang dapat menjadi fokus kerja sama yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.
“Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” jelas presiden.
Dalam menanggulangi krisis pangan, presiden mengusulkan pemerapan teknologi produksi beras berkelanjutan. Selain itu, untuk mengamankan rantai pasok dan kestabilan harga beras, Jokowi menginginkan agar produksi beras terintegrasi dengan sistem logistik anggota APT. Terkait resesi ekonomi yang mengancam kawasan, kepala negara mengatakan perlu ada stabilitas keuangan melalui sinergi berbagai perangkat finansial APT khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation.
Baca juga: Tak Gentar Usai Ditembak, Khan Kembali Beraksi
Perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) ditandatangani oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara-negara ASEAN+3 serta Otoritas Moneter Hong Kong, China, pada akhir Desember 2009.
CMIM merupakan fasilitas bantuan keuangan regional yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek serta untuk melengkapi fasilitas pendanaan internasional lain yang telah ada.
"Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh peringatan dini atau _early warning_ dan dukungan likuiditas” ujar presiden.
Pada pertemuan itu, presiden menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi antarlembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domesti, dan kecermatan menjaga inflasi.
Isu terakhir, menurut presiden sinergitas diperlukan demi menjaga stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan. Kompetisi antarnegara, imbuhnya, perlu dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik.
"Dan hukum internasional harus selalu dihormati,” tegas presiden. (OL-4)
MASYARAKAT Bali mengalami kekhawatiran yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, terutama akan ketahanan pangan dan ketersediaan air.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Perubahan iklim menjadi tantangan kita semua karena akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita.
Saat ini, sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.
Di tengah ketegangan global terkait krisis pangan, Indonesia memperkuat langkahnya dalam meningkatkan produksi pangan dan mencari sumber daya alternatif yang berkelanjutan.
pemerintah harus membuat kebijakan terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di level daerah
PRESIDEN Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kemitraan.
Indonesia harus lebih serius memanfaatkan peluang kerja sama dengan Australia
Selain transformasi digital, isu geopolitik turut dibahas Jokowi di KTT ASEAN-Australia.
Paguyuban Baduy turut menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Melbourne, Australia, Senin (4/3), untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia.
PM Selandia Baru Christopher Luxon menghadiri KTT ASEAN-Australia di Melbourne dengan menggunakan pesawat komersil, Selasa (5/3), karena pesawa kenegaraan mengalami gangguan teknis.
Presiden Jokowi menekankan penguatan dekarbonisasi melalui pendanaan yang inklusif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved