Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TURKI menyerukan gencatan senjata di Ukraina. Pernyataan itu menyusul rencana pertemuan antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kazakh, Astana.
Erdogan mendapat pujian karena mengamankan kesepakatan gandum serta pertukaran tahanan Rusia-Ukraina. Dia juga berusaha menyatukan Kyiv dan Moskow untuk pembicaraan gencatan senjata.
Sebagai anggota NATO, Turki tetap netral selama konflik di Ukraina dan memiliki hubungan baik dengan dua tetangganya di Laut Hitam - Rusia dan Ukraina di bawah Putin.
"Sayangnya (kedua belah pihak) dengan cepat menjauh dari diplomasi" sejak pembicaraan antara negosiator Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Maret, kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Menurut dia perang Ukraina-Rusia berlarut-larut. Situasinya menjadi lebih buruk dan lebih rumit. "Gencatan senjata harus dilakukan sesegera mungkin. Lebih cepat lebih baik," tambahnya.
Erdogan, yang memiliki hubungan kerja yang baik dengan Putin meskipun ada perbedaan pendapat tentang beberapa masalah termasuk di Suriah, kemungkinan akan bertemu dengan pemimpin Rusia itu di Astana pada Kamis (13/10).
Baca juga: Rusia Tahu Keputusan G7 dan Siap Berdamai Lewat G20
Turki telah menahan diri untuk tidak bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia. Erdogan, yang bertemu dengan Putin di sela-sela pertemuan puncak regional di Uzbekistan bulan lalu, ingin meningkatkan perdagangan dengan Moskow untuk menstabilkan ekonomi Turki yang terpukul menjelang pemilihan Juni mendatang.
Ankara telah tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat dan mengkonfirmasi bahwa tiga bank Turki terakhir yang masih memproses pembayaran kartu bank Rusia menarik stekernya. Keputusan itu menyusul tekanan Washington agar Turki membatasi hubungan ekonomi dengan Rusia.
Erdogan belum mengomentari serangan massal Rusia di seluruh Ukraina pada hari Senin, yang menurut layanan darurat Ukraina menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Cavusoglu mengadakan panggilan telepon dengan pejabat Ukraina Dmytro Kuleba.
"Harus ada perdamaian yang adil untuk Ukraina. Di mana perang terjadi? Ini terjadi di tanah Ukraina. Sebuah proses yang akan memastikan perbatasan dan integritas wilayah Ukraina harus dimulai. Tanpa gencatan senjata, tidak mungkin membicarakan masalah-masalah itu dengan cara yang sehat: gencatan senjata yang layak dan perdamaian yang adil.”
Turki telah menolak pencaplokan Rusia atas empat provinsi Ukraina sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan menyerukan negosiasi untuk mengakhiri konflik. (AFP/OL-4)
Agen intelijen militer Ukraina mengklaim terlibat dalam penyergapan yang menewaskan petempur dari kelompok Wagner Rusia di Mali, ribuan mil dari garis depan di Ukraina.
Sejumlah atlet yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 harus berjuang bukan hanya soal kemenangan, tetapi perjuangan sebuah negara untuk bertahan hidup.
Diplomat RI periode 1988-2021, Ple Priatna, mengatakan bahwa situasi di Ukraina-Rusia dengan Israel-Palestina tidak bisa disamakan.
AS telah memberikan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar untuk Kyiv sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Keluarga korban penerbangan Malaysia Airlines MH17 memperingati 10 tahun jatuhnya pesawat tersebut.
Kebijakan politik luar negeri calon Wakil Presiden JD Vance, terkait Palestina, Ukraina, dan Tiongkok menjadi tanda tanya. Bagaimana posisinya?
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk perang di Gaza.
Pigai selain menemui anak-anak korban perang juga bertemu dengan otoritas Ukraina seperti Ombudsman Anak dan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Pemimpin-pemimpin G7 mengeluarkan peringatan keras terhadap Tiongkok, menuding dukungan terhadap industri pertahanan Rusia memungkinkan Moskow melanjutkan perang di Ukraina.
Ukraina menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan, dengan alasan tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Moskow.
Vladimir Putin telah menuntut agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah, menarik pasukan lebih jauh ke dalam negaranya sendir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved