Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEPALA Hak Asasi Manusia PBB pada Kamis (11/8) menyuarakan kekhawatiran tentang jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh dan terluka bulan ini. Ia menuntut mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pekan lalu terjadi tiga hari konflik intens antara Israel dan militan Jihad Islam di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya di Gaza. "Menyakiti anak mana pun selama konflik sangat mengganggu," ujar Michelle Bachelet, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia dalam pernyataan.
"Pembunuhan dan melukai begitu banyak anak tahun ini tidak masuk akal." Serangan udara dan artileri Israel menargetkan posisi kelompok Jihad Islam yang didukung Iran.
Kantornya mengatakan bahwa 19 anak Palestina telah tewas di wilayah Palestina dalam konflik baru-baru ini, menjadikan jumlah total tahun ini menjadi 37. Tujuh belas anak-anak tewas selama permusuhan Gaza dari 5-7 Agustus, sementara dua lagi tewas pada Selasa dalam operasi penegakan hukum Israel di Tepi Barat.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB OHCHR mengatakan bahwa di antara 48 warga Palestina yang tewas dalam konflik Gaza pekan lalu, setidaknya ada 22 warga sipil. Mereka termasuk 17 anak-anak dan empat wanita. Dari 360 warga Palestina yang dilaporkan terluka, hampir dua pertiganya warga sipil, termasuk 151 anak-anak, 58 wanita, dan 19 orang tua, kata OHCHR. "Dalam sejumlah insiden, anak-anak ialah mayoritas korban," kata kantor Bachelet.
"Meluncurkan serangan yang mungkin diperkirakan membunuh atau melukai warga sipil secara tidak sengaja, atau merusak objek sipil, dengan cara yang tidak proporsional dengan keuntungan militer yang nyata dan langsung diantisipasi itu dilarang," katanya. "Serangan seperti itu harus dihentikan."
Kantor Bachelet mengatakan bahwa, juga melanggar hukum humaniter internasional, kelompok bersenjata Palestina meluncurkan ratusan roket dan mortir dalam serangan membabi buta, menyebabkan korban sipil dan kerusakan objek sipil di Israel dan Gaza. Israel berkeras bahwa beberapa kematian warga sipil termasuk anak-anak dibunuh oleh roket Jihad Islam yang gagal atau salah tembak.
Bachelet menyerukan penyelidikan atas semua insiden tempat ada orang yang terbunuh atau terluka. "Kurangnya akuntabilitas hampir total tetap ada di wilayah Palestina yang diduduki," katanya, "Baik untuk pelanggaran hukum humaniter internasional oleh semua pihak dalam permusuhan di Gaza atau untuk pelanggaran berulang Israel terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pendudukan di Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur.” (AFP/OL-14)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved